BLITAR (Wartatransparansi.com) – Dalam upaya ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia, Pemerintah Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik (Nutrisi).
Kegiatan ini diikuti oleh 3 kelompok tani diantaranya Kelompok Tani Upakarti Dusun Mojo, Kelompok Tani Usaha Tani Dusun Plosoarang dan Kelompok Tani Maju Jaya Dusun Cangkring
Pelatihan ini diawali dengan sosialisasi mengenai teknik pengomposan, jenis bahan baku yang digunakan, dan peralatan yang diperlukan. Bahan baku pupuk organik adalah rumput sejenis kumpai yang ada di persawahan, kotoran sapi, EM4 dan gula.
Peserta pelatihan bergotong royong mencacah bahan baku dan mencampurkan bahan-bahan sesuai dengan arahan, dilanjutkan dengan pengomposan. Selama proses pengomposan, bahan campuran dibolak-balik agar merata dan maksimal
Menurut Kepala Desa Plosoarang, Jemik, bahwa dalam pembuatan pupuk organik, para petani juga dapat memanfaatkan bahan-bahan organik yang tersedia di sekitarnya, seperti rumput, jerami padi, batang jagung dan bahan organik lainnya.
Pelatihan ini berlangsung selama 2 hari, hari pertama pelatihan pupuk nutrisi dan hari kedua pelatihan pembuatan pupuk nabati serta pembutan pupuk hewani. Pelatihan ini menggunakan anggaran dari desa.
“Penerapan pupuk organik tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, juga secara berkelanjutan dapat meningkatkan kesuburan lahan pertanian. Selain itu, pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku pupuk dapat mengurangi tingkat kebakaran lahan, karena setelahnya dapat dimanfaatkan dengan lebih baik,” katanya.
Harapannya, petani dan masyarakat akan semakin menyadari betapa pentingnya penggunaan pupuk organik dalam praktik pertanian mereka. Dengan pengetahuan yang diberikan, diharapkan tercipta kemandirian dalam memenuhi kebutuhan akan pupuk organik.
“Bahkan membuka peluang untuk menjualnya kepada petani lain yang membutuhkan, sebagai alternatif sumber pendapatan ekonomi keluarga petani,” pungkas Kepala Desa Plosoarang, Jemik.(*)