BLITAR (Wartatransparansi.com) – Mantan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso memberikan dukungan moral dan material terhadap salah satu jurnalis Blitar Raya yang mengalami sakit stroke. Hal ini menunjukkan kepedulian dan perhatiannya kepada teman-teman awak media, Jumat (06/09/2024).
Rahmat Santoso, yang dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial, ini menyampaikan bahwa para wartawan memiliki peran yang vital dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
Menurutnya, kerja keras dan dedikasi mereka dalam menyampaikan berita harus diapresiasi, terutama ketika mereka menghadapi kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus. Wartawan merupakan pahlawan yang tidak terlihat, mereka menyuarakan suara masyarakat.
“Saya akan menanggung segala biaya pengobatan, untuk membantu meringankan beban musibah yang sedang dihadapi oleh salah satu awak media Blitar ini,” jelas Rahmat Santoso yang akrab disapa Makde Rahmat ini.
Rahmat juga menekankan untuk memberikan fasilitas terbaik dan melarang untuk pulang dari rumah sakit jika belum sembuh total. Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan RSUD Ngudi Waluyo Blitar.
“Semoga Mas Andi segera ditangani dan segera pulih sembuh kembali,” ungkap Makde Rahmat. Hal ini saya lalukan dengan tulus dan ikhlas tanpa ada kepentingan lainnya,” paparnya.
Tak hanya memberi bantuan, Rahmat juga berkomitmen untuk mendorong kesejahteraan wartawan melalui berbagai program sosial ke depannya.
Ia berencana membentuk sebuah lembaga yang khusus menangani kesejahteraan wartawan di Blitar dan sekitarnya. Lembaga ini kedepannya fokus pada pemberian bantuan kesehatan, pendidikan, dan program pelatihan untuk wartawan yang membutuhkan.
“Semua ini bukan tentang berapa banyak yang kita berikan, tapi tentang bagaimana kita bisa saling mendukung satu sama lain. Wartawan adalah bagian penting dari masyarakat kita, dan mereka juga layak mendapatkan perhatian,” ujar Makde Rahmat yang juga Wakil Ketua DPW PAN Jatim ini.
Dengan langkah-langkah tersebut, Rahmat Santoso tidak hanya menunjukkan sisi kepedulian sosialnya, tetapi juga memperkuat jalinan solidaritas antara tokoh masyarakat serta para awak media.
Hal ini diharapkan menjadi momentum bagi banyak pihak untuk lebih memperhatikan kesejahteraan jurnalis, terutama di tengah tantangan profesi yang semakin kompleks.(*)
