Rekom Turun, Politisi PDIP: Politik itu Dinamis Tunggu dan Lihat

Rekom Turun, Politisi PDIP: Politik itu Dinamis Tunggu dan Lihat
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Galih Hendra Asmara.

BLITAR (Wartatransparansi.com) – Rekomendasi PDIP yang jatuh ke Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro, untuk Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Blitar disambut baik oleh politisi PDIP, Galih Hendra Asmara.

Menurut Galih, setelah rekomendasi keduanya turun harus bisa berkomunikasi dan konsolidasi kepada kader di bawah. Hal ini penting dilakukan untuk memperkuat jaringan di lapangan, sebab simpatisan belum banyak yang tahu tentang calon pemimpin mereka dari PDIP.

“Tentu sebagai kader Partai PDIP kita harus mendukung penuh keputusan yang telah diambil partai. Tentunya DPP PDIP punya pertimbangan sendiri untuk merekomendasikan Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro maju di Pilkada 2024,” ujar Anggota DPRD Kota Blitar ini, Selasa (30/07/2024).

Katanya, untuk warga Kota Blitar perlu disuguhkan pemimpin yang jujur, amanah, bijaksana, beraklak baik, visioner. Maka perlu bersilatirohmi kepada para tokoh, kader dan simpatisan PDIP di semua dapil untuk memperkenalkan diri.

“Apalagi pada saat pemilihan legislatif kemarin, masing-masing calon anggota DPRD baik yang jadi maupun tidak jadi punya simpatisan yang banyak. Jadi wajar bila calon pemimpin dari PDIP harus bersilaturohmi dan meminta dukungan kepada mereka,” jelasnya.

Diketahui, Galih Hendra Asmara dalam pemilu kemarin meskipun mendulang 2063 ribu suara, namun ia gagal menuju ke parlemen akibat kalah diperhitungkan sistem sainte lague. Perhitungan sistem sainte lague ini untuk menentukan kursi DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI hingga DPD.

“Meskipun gagal duduk di DPRD Kota Blitar, namun simpatisan saya masih tetap setia menunggu instruksi akan kemana arah dukungan saya nanti di pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar,” beber Galih.

Ketika ditanya setelah tidak jadi DPRD apakah tetap bertahan di PDIP atau berlabuh ke partai lain, Galih Hendra Asmara mengatakan akan melihat perkembangan yang ada di lapangan.

“Meskipun banyak tokoh politik dari partai lain menghubungi saya untuk berlabuh atau pindah partai, namun saya masih pikir-pikir. Persoalannya politik itu dinamis setiap saat bisa berubah wait n see (tunggu dan lihat),” tandasnya.(*)