Blitar  

Majunya Elim Tyu Samba di Pilkada, Dapat Apresiasi Warga Kota Blitar

Majunya Elim Tyu Samba di Pilkada, Dapat Apresiasi Warga Kota Blitar
Elim Tyu Samba

BLITAR (Wartatransparansi.com) – Elim Tyu Samba yang diusung Partai Gerindra untuk menjadi calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Blitar dalam Pilkada 2024, langsung mendapat respon positif dari kaum milenial Kota Blitar.

Wanita kelahiran 29 tahun yang lalu itu di prediksi bisa mewakili generasi perempuan dan milenial, karena dinilai bisa membawa semangat kaum muda yang kritis, inovatif, dan melek akan perkembangan zaman.

Sebagai politisi Herindra ia dikenal sebagai sosok yang aktif dalam organisasi dalam organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Menurut Fajar Agus, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar mengatakan, sosok Elim Tyu Samba yang masih muda dinilai cocok dengan kebutuhan dalam mengembangkan potensi generasi milenial demi kemajuan Kota Blitar.

“Saya senang jika ada perwakilan anak muda yang maju dalam Pilkada 2024 mendatang. Karena sekarang saatnya anak muda untuk tampil. Kita butuh pemimpin yang mengerti kemauan dari anak-anak muda,” kata Fajar Agus, Selasa (23/07/2024).

Kata dia, dari beberapa formasi dari media online, katanya Elim mendapat surat rekomendasi dari dari DPP Partai Gerindra. Semoga ada perubahan di Kota Blitar menjadi inovatif mengikuti perkembangan zaman.

Dilain pihak, Sumianawarti Warga Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul menuturkan, pihaknya menginginkan adanya keterwakilan perempuan untuk pilkada Kota Blitar. Supaya para perempuan di Kota Blitar bisa lebih semangat.

“Dengan majunya Elim, maka akan meningkatkan pemahaman peran perempuan dalam politik, ketrampilan serta meningkatkan kesadaran kritis peserta terhadap pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan gender,” papar wanita 52 tahun itu.

Perempuan yang aktif di Jama’ah Yasinan ini berharap, agar majunya Elim Tyu Samba di Kota Blitar mampu memajukan perempuan dan pengakuan politik bahwa tidak hanya Iaki-laki yang memiliki kepentingan politik, melainkan juga perempuan.(*)