Sekolah Orang Tua Hebat dan Sekolah Lansia Tangguh di Mojokerto

Sekolah Orang Tua Hebat dan Sekolah Lansia Tangguh di Mojokerto
Pj. Ketua TP. PKK, Nia Wayanti Ali Kuncoro saat peluncuran SOTH dan Selantang II di Kel. Meri, Sabtu (18/5/2024)

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kota Mojokerto melalui TP PKK meluncurkan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) II dan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) II di Aula Kelurahan Meri, Kec, Magersari, Kota Mojokerto,Sabtu (18/5/2024). Kegiatan yang rencananya digelar rutin hari Sabtu tip bulannya ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan keluarga khususnya bagi orang tua dan lansia agar semakin hebat dan tangguh.

Pj. Ketua Tim Penggerak PKK (TP. PKK) Kota Mojokerto, Nia Wayanti Ali Kuncoro menjelaskan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) II dan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) II ini dapat menciptakan keluarga yang Tangguh, berpotensi dan berpeluang membantu mengatasi permasalahan stunting maupun permasalahan kemiskinan.

“Sekolah ini juga dapat mencetak orang tua hebat dengan kemampuan mendidik dengan baik dan benar terhadap anak. Para lansia dicetak menjadi lansia yang tangguh yang mempunyai kekuatan yang mandiri dan terdidik untuk membentuk keluarga yang baik,” papar Nia Wayanti.

Dijelaskan untuk keberhasilan sekolah ini tentu ada sinergi dengan berbagai pihak, baik dari pihak pemerintah maupun narasumber dari KUA dan IKA Unair yang telah bersedia berbagi ilmu.
Sehingga kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat ini, benar-benar dirasakan oleh warga kota mojokerto.
“Maturnuwun pada tenaga profesional dari KUA dan IKA Unair bersedia dan sudah membagikan ilmunya dalam agenda kegiatan SOTH dan Selantang II di Pemkot Mojokerto,”tukas Nia Wayanti Ali Kuncoro.

Secara terpisah Astanti, selaku Kepala Selantang menjelaskan bahwa Selantang II merupakan pendalaman bagi para siswa Selantang periode sebelumnya. Jika pada kegiatan selantang I lebih banyak tentang materi (teori), maka dalam Selantang II akan lebih banyak praktiknya, seperti bagaimana cara senam mengatasi ngompol pada lansia, wirausaha untuk lansia seperti menanam pohon dan lainnnya.

Meniurut Astanti bahwa untuk pembelajaran dalam Selantang akan dilakukan setiap hari sabtu selama 10 kali pertemuan, di harapkan dengan waktu yang singkat ini mampu menjadikan orang tua di Kelurahan Meri ini semakin hebat dan para lansianya juga semakin tangguh.

“Lansia di Kelurahan Meri banyak yang berminat terhadap program ini, namun mengingat keterbatasan dana maka kita batasi jumlah pesertanya. Para murid Selantang juga sepakat agar pembelajaran dilakukan setiap satu minggu sekali setiap hari Sabtu,” pungkasnya.

Sementara terkait SOTH, Herlin selaku Kepala SOTH menyampaikan para ibu balita sebagai siswa akan mendapatkan materi tentang parenting para kader penyuluh KB dan para narasumber dari IKA Unair, Puskesmas dan KUA.
SOTH I 13 kali pertemuan, SOTH II 9 pertemuan dengan pemantapan materi dari para narasumber yang kompeten di bidangnya.

Ditambahkan bahwa SOTH II dan Selantang II pada tahun ini dilaksanakan dengan pengganggaran dari Dana Kelurahan Meri yang akan diikuti oleh 30 warga dari ibu balita dan 30 warga lansia.
“Harapan kami peserta (siswa) SOTH mempunyai modal dalam mendidik anak dan juga menularkan ilmunya bagi orang lain. Sehingga bisa menurunkan angka kemiskinan sekaligus menurunkan balita stunting di Kelurahan Meri,” harap Herlin,Kepala SOTH. (*)