SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono optimis One Pesantren One Product (OPOP) menjadi pengungkit ekonomi pesantren di Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rakor Pengembangan OPOP Jawa Timur Tahun 2024 di Hotel Novotel Samator Surabaya, Jumat (26/4).
Menurutnya, optimisme tersebut dibuktikan dengan banyaknya produk OPOP di pesantren yang berhasil menembus pasar ekspor luar negeri.
Pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren (eko-tren) melalui OPOP adalah salah satu program prioritas Pemprov Jatim sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang inklusif berbasis pesantren.
“Pesantren berdaya, masyarakat sejahtera merupakan tagline bagi pengembangan ekonomi pesantren dengan harapan mampu menjadi Transformer Entrepreneur menciptakan santri santri yang memiliki jiwa entrepreneur,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Pj. Sekdaprov Bobby, dalam konteks konstelasi ekonomi global, keberadaan komunitas ekonomi pesantren yang mandiri dan kompetitif ini akan menjadi pengungkit berkembangnya ekonomi sosial. Dengan demikian ekonomi kolektif lokal tidak tergeser dengan pemain global.
Sampai saat ini, Jatim memiliki jumlah pesantren sebanyak 5.121 pesantren dengan jumlah santri sebesar 970.541 orang menjadi peluang pasar yang sangat besar.
“Sangat tepat, jika kemandirian ekonomi pesantren menjadi perhatian Pemprov Jatim. Pesantren terbukti menjadi penopang kekuatan ekonomi dan motor pemberdayaan ekonomi di lingkungannya,” jelasnya.
“Untuk itu, Rakor Pengembangan OPOP ini selain untuk memperkuat silaturahmi juga memperluas jejaring ekonomi antar pesantren,” tambahnya.