Cegah Demam Berdarah, Bupati Ikfina dan Kadinkes Lakukan Fogging Serempak

Cegah Demam Berdarah, Bupati Ikfina dan Kadinkes Lakukan Fogging Serempak
Bupati Ikfina dan Kadinkes dr. Ulum bersama Forkopimda Kab.Mojokerto saat mengawal  gelaran Fogging serentak, di  Desa Sumbertanggul, Kec.  Mojosari, Rabu (24/4/2024).

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com)– Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Kadinkes dr. Ulum bersama Forkopimda Kabupaten Mojokerto menggelar Fogging secara serentak di wilayah Kab. Mojokerto. Penyemprotan pembasmi nyamuk Aedes aegypti ini dalam rangka mencegah endemi demam berdarah (DBD) yang belakangan ini melanda wilayah Kab. Mojokerto. 

Pantauan di lokasi Bupati dan Kadinkes bersama Forkopimda Kabupaten Mojokerto turun langsung melakukan fogging  secara serentak ini, diawali penyemprotan di Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Rabu (24/4/2024)..

Bupati Ikfina menjelaskan bahwa fogging dilaksanakan lantaran untuk kasus DBD di Kabupaten Mojokerto mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Diduga salah satu penyebabnya adalah siklus nyamuk yang meningkat akibat musim hujan berkepanjangan.

“Tahun ini terjadi peningkatan dibandingkan 2 tahun sebelumnya. Kasus DBD di Kabupaten Mojokerto, sebetulnya ini adalah siklus endemi yang setiap tahun sama, karena siklusnya akan naik di musim penghujan, apalagi di bulan Maret kemarin curah hujan masih sangat deras,” Ungkapnya.

Endemi sendiri adalah penyakit yang menjangkit suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. Endemi merupakan keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Untuk di Indonesia, endemi yang kerap terjadi adalah malaria dan demam berdarah.

Ditambahkan langkah yang diambil oleh Pemkab Mojokerto tidak hanya terpaku pada fogging saja, mengingat fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa, sedangkan untuk membasmi jentik-jentik nyamuk dan telurnya, ia mengerahkan relawan Jumantik yang berada dibawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah.

“Melakukan fogging serentak ini sudah dilakukan persiapan namun ada sejumlah desa yang mendahuli hari sebelumnya melakukan fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, disisi yang lain Jumantiknya kita gerakkan supaya bisa melakukan upaya untuk pemberantasan nyamuk dalam kondisi telur ataupun jentik,”jelasnya

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Mojokerto, dr. Ulum menjelaskan setelah terjadi peningkatan pasien DBD menjalani rawat inap di rumah sakit yang menyebar di Kab, Mojokerto pada pertengahan Maret sampai awal April ini, selain melakukan fogging di titik munculnya pasien DBD, pihaknya mengambil langkah-langkah pencegahan agar di Kabupaten Mojokerto tidak sampai terjadi kejadian luar biasa (KLB) endemi DBD.

Dijelaskan disetiap desa kami sudah memiliki tenaga relawan Jumantik dibawah binaan Bidan Desa  yang menyebar di Kab. Mojokerto. Sebelum  munculnya atau sedang berlangsungnya penderita DBD di salah satu tempat, Tim Jumantik di masing-masing desa langsung bergerak. Baik dalam penanganan pasien ke rumah sakit atau melakukan tindakan previntif untuk memutus berkembangbiaknya nyamuk penyebar DBD tersebut dengan geraka PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

“Dengan kegiatan melakukan fogging serentak ini  kita akan bisa mengantisipasi, ini adalah langkah riil supaya tidak terjadi KLB, karena sebetulnya kalau dibandingkan kota atau kabupaten yang lain, Kabupaten Mojokerto ini tidak termasuk angka yang tinggi,”pungkas dr. Ulum.(*)