MOJOKERTO (WartaTransparansi.com)–Anggota satlantas Polres Mojokerto gerak cepat membantu kendaraan Bajai yang mogok di Jl. By Pass jalur utama Trowulan (Mojokerto) dengan mendorong sambil mengendarai motor patwal menuju Pos Polisi Jampirogo. Upaya ini untuk membantu keamanan 5 anggota keluarga yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Banyuwangi Jawa Timur.
Pantauan dilokasi, mobil Bajai yang ditumpangi 5 anggota keluarga hendak perjalanan mudik lebaran ke Banyuwangi-Jawa Timur. Setibanya di jalur utama jalan raya Trowulan Kab. Mojokerto tiba-tiba Bajai yang dikemudikan Royadi (40) warga Kramat 2 Jakarta Pusat mendadak berhenti dan mati mesin (mogok) di tengah ramainya kendaraan roda 4 dan motor paska lebaran (arus balik).
Mengetahui ada laporan mobil tua yang mogok ditengah jalan raya yang padat lalu lintas, kemudian memantau situasi jalan melalui CCRoom Area Traffic Control System (ATCS) di Mapolres dan pos
Pantau CCTV anggota satlantas yang sedang siaga pengamanan, gerak cepat menuju lokasi mobil yang mogok di jalur Trowulan.
“Setelah melihat kondisi mobil tua yang bisa didorong, tanpa pikir panjang anggota lantas Polres Mojokerto mendorong sambil mengendarai motor patwal untuk ditepikan menuju Pos Pantau Jampirogo ,”aku anggota Polantas di Pos Pantau Jampirogo, Usai mendapat Perintah Kapolres, Sabtu (13/4/2024) pagi.
Menyikapi peristiwa tersebut, Kapolres Mojokerto AKPB Ihram Kustarto perintahkan anggota
anggotanya untuk membantu satu keluarga asal Jakarta Pusat yang melakukan perjalanan dari Banyuwangi baik ke Jakarta
“Kami langsung luncurkan teman-teman, baik dari Polsek, maupun teman-teman lalu lintas ataupun yang di pos pantau dan pos yan untuk langsung ke lokasi,”terang Kapolres, Ihram Kustarto yang bersamaan sedang berada di Pos Pantau Trawas.
Menurut Kapolres, Bajaj yang mesinnya rusak dan mogok di jalan raya Trowulan, langsung di bawa anggotanya dengan cara di dorong menggunakan sepeda motor patwal ke Pos Polisi Jampirogo. Termasuk istri dan dua orang anak, serta satu cucu pemudik. Anggota keluarga tersebut adalah Dayu Dimas (43); Cindia Sera (20); Maulana (13); satu orang cucu, Achmad David Pratama. Mereka berangkat dari Jakarta melintasi Pantura.