Kemiskinan Ektrem Kota Mojokerto 0%

Kemiskinan Ektrem Kota Mojokerto 0%
Pj. Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro bersana Sekdakot, Gaguk Tri dan Kadinsos Anwar saat slubukan kerumah salah satu warga sambil menyerahkan bantuan sembako, Selasa (12/3/2024) sore

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com)–Hasil kerja keras dan kekompakan Pemkot Mojokerto menyasar warga masuk kategori kemiskinan ekstrim tahun 2022 hingga tahun 2023 membuahkan hasil optimal. Pasalnya estimasi dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari 1,10 % tahun 2022 sudah berubah menjadi 0 % (persen) pada akhir tahun 2023

Berdasarkan hasil perhitungan estimasi angka kemiskinan ekstrem tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2023 dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tidak ada lagi warga Kota Mojokerto yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

Pj. Wali Kota Moh. Ali Kuncoro menjelaskan saat ini tidak ada kemiskinan ektrim di kota Mojokerto. Ini disebutkan dalam surat Kemenko PMK Nomor B-464/35/D-I/KPS.01.00/02/2024 tanggal 26 Februari 2024, berdasarkan perhitungan estimasi yang dilakukan oleh BPS kemiskinan ekstrem di Kota Mojokerto tahun 2023 telah turun menjadi 0 jiwa dari 1.450 jiwa pada tahun 2022. Sedangkan estimasi dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang awalnya 1,10 % tahun 2022 kini sudah menjadi 0 % pada tahun 2023.

“Alhamdulillah, angka kemiskinan ekstrem Kota Mojokerto sudah mencapai target nasional yaitu nol. Kami ucapkan terimakasih atas kerja keras seluruh pihak yang berkomitmen dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem,”Jelas Pj. Ali Kuncoro saat dikonfirmasi di Rumah Rakyat, Selasa (12/3/2024) sore.

Menurut Ali Kuncoro untuk menekan ada kemiskinan ekstrim di tahun 2022 tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Mojokerto agar masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrem tidak lagi masuk dalam kategori ini.

Ada tiga strategi yang diterapkan untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di Kota Mojokerto, pertama dengan mengurangi beban pengeluaran, kedua peningkatan pendapatan dan yang ketiga adalah penghapusan kantong kemiskinan. Selain itu untuk mengurangi beban kemiskinan pemkot telah menyalurkan berbagai bantuan bagi masyarakat.

“Selain menyalurkan bantuan rutin seperti BPNT APBD, juga layanan kesehatan gratis melalui JKN/PBID, kami juga terjun langsung dalam program Bhakti Sosial yang bersinergi dengan Baznas Kota Mojokerto, setiap hari memberikan bantuan secara langsung berupa bahan pokok untuk warga kurang mampu, tambahan makanan untuk anak stunting dan bantuan biaya pendidikan untuk anak yatim,” terang Mas Pj, panggilan akrabnya Pj. Walikota Mojokerto.

Menurut Ali Kuncoro, sinergi dan kolaborasi juga dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memberikan berbagai pelatihan yang juga diampu oleh berbagai OPD.
“Untuk pelatihan kita juga telah mengadakan berbagai jenis pelatihan yang diampu oleh berbagai OPD mulai dari usaha kuliner sampai dengan ekraf. Dimana dari pelatihan tersebut dapat menjadi peluang usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,”kata Mas Pj.

Ia menambahkan bahwa untuk mengurangi kantong kemiskinan pemerintah juga telah memberikan bantuan bedah rumah. Setidaknya setiap tahun Pemkot Mojokerto menganggarkan 100 rumah untuk mendapatkan bantuan Bedah Rumah Swadaya.

“Meski saat ini Kota Mojokerto diestimasikan sudah tidak ada kemiskinan ekstrem, tentu upaya-upaya ini akan terus kita lakukan sehingga ke depan keluarga yang telah keluar dari kemiskinan ekstrem ini tidak kembali lagi dan perekonomiannya terus membaik dan semuanya bisa sejahtera,” pungkasnya.(*)