MOJOKERTO (WartaTransparansi.com)–Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meresmikan 11 Gerai Wulandari (Warung Pengendalian Inflasi dan Penggunaan Produk Dalam Negeri) yang tersebar di wilayah Kabupaten Mojokerto. Peresmian gerai Wulandari tersebut, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam mengendalikan inflasi harga pangan diwilayahnya.
Program yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto yang bekerjasama dengan Bulog cabang Mojokerto. Peresmian warung dilaksanakan secara simbolis oleh Bupati Ikfina di Pasar Rakyat Kedungmaling, Kec. Sooko..
“Jadi untuk mengendalikan inflasi, warung Wulandari ini menjadi salah satu cara agar harga suatu barang tidak terlalu rendah, dan tidak naik terlalu tinggi, fungsi sejatinya ya untuk kestabilan harga pasar,” jelas Bupati Ikfina, usai mersmikan Gerai Wulandari di Pasar Rakyat Kedungmaling-Sooko Mojokerto, Rabu (6/3/2024),
Masih penjelasan Bupati Ikfina, selain sebagai sarana untuk mengendalikan inflasi dengan menyediakan berbagai komoditas pangan, Gerai Wulandari juga berfungsi untuk memasarkan produk-produk dalam negeri, khusunya produk dari UMKM di Kabupaten Mojokerto yang dibina langsung oleh Pemkab dan didukung pemasarannya dengan aplikasi Tumbas.
“Wulandari ini milik pemerintah kabupaten Mojokerto, karena milik pemerintah Mojokerto jadi yang jualan juga harus masyarakat Mojokerto, sama seperti aplikasi Tumbas kita ini, yang jual saudara kita dari Mojokerto juga, tapi yang beli bisa dari mana saja,” Bebernya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Bupati Ikfina juga mengkampanyekan program Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC) dari BPJS Keternagakerjaan. Hal ini untuk memberikan jaminan sosial bagi para tenaga kerja.
Sehingga, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto mengimbau, agar setiap warga Kabupaten Mojokerto untuk mengikuti program jaminan sosial yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan agar bisa mendapatkan perlindungan sosial apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kematian atau kecelakaan kerja.
“KKBC ini kampanye dari BPJS Ketenagakerjaan, tujuannya agar para tenaga kerja memiliki perlindungan sosial, agar mandiri, nanti untuk pengguna jaminan sosial yang meninggal dunia bisa mendapatkan santunan yang akan diberikan ke ahli warisnya, jadi kita bisa bekerja keras bebas cemas karena sudah terjamin dan terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan,”pungkasnya.
Diketahui, pada peresmian gerai Wulandari, Bupati Ikfina juga melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja dengan berbagai stakeholder untuk mendukung pelaksanaan program Wulandari dan aplikasi Tumbas seperti BUMN, BNI, JnE dan Disperindag. Selain itu, untuk mendukung suksesnya progam Wulandari, Bupati Ikfina juga meresmikan secara simbolis Tumbas Ater² dan Wulandari Wira-wiri
Secara terpisah Kepala Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Mojokerto M. Iwan Abdillah, menjelaskan untuk operasionalnya ke 11 warung wulandari ini dilaksanakan oleh BUMDesMa (Badan Usaha Milik Desa Bersama) dan Pasar Rakyat yang sudah siap tersebar di Kab. Mojokerto.
Sedangkan sebanyak 11 gerai yang dapat dikunjungi masyarakat yakni, BumdesMa Adyatma Rahayu (Pungging). BumdesMa Mandiri Sejahtera (Kemlagi). BumdesMa Jetis Sinergi Makmur (Jetis). BumdesMa Karya Makmur Sejahtera (Trawas).
Selanjutnya, BumdesMa Berlian (Gondang). Bumdes Madep Mantep (Kemlagi). Bumdes Jelita Jatirowo (Dawarblandong). Bumdes Usaha Mandiri (Mojosari). Pasar Rakyat Kedungmaling (Sooko). Serta terdapat pula di Pasar Rakyat Bagusan (Gedeg) dan Pasar Rakyat Jetis.
“Sebelumnya untuk mengendalikan inflasi daerah terkait bahan pangan khususnya beras dan komuditas pangan lainnya sudah dioperasionalkan di warung Wulandari di Pasar Induk Mojosari. Dan agar bisa menjangkau lebih luas, saat ini ada tambahan 11 warung Wulandari pada seluruh pasar tradisional yang menyebar di wilayak Kab, Mojokerto,”tukas Kepala Disperindag.(*)