SIDOARJO (WartaTramsparansi.com) – “LBH AP dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, pasti ada benturan antara hukum dan keadilan, kalau sudah seperti itu harus memilih keadilan daripada hukum”.
Pernyataan di atas merupakan clossing statemen Ahmad Riyadh UB PhD, pada Seminar Nasional dan Launching Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Publik (LBH AP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Sidoarjo, di Gedung KH Mas Mansyur Lt 7 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Jumat (1/3/2024).
Menurut Ahmad Riyadh UB PhD, Ketua Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MHH) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, seminar dan launching LBH AP PDM Sidoarjo, harus melakukan pembenahan dalam melaksanakan amanat dari masyarakat.
Demikian juga, menurut dia, masyarakat atau organ di Muhammadiyah kalau ada kasus atau permasalahan jangan melangkah semuanya begitu saja. “Saya ingatkan sebelum berbuat sesuatu dikonsultasikan dahulu ke LBH AP Muhammadiyah dahulu. Dan juga
jangan berharap hukum menjangkau 100 persen keadilannya,” katanya, Jumat (1/3/2024).
Dalam hal keadilan, kata Riyadh. tukang becak di jalan tahu siapa yang salah ketika ada orang tawuran atau bertengkar di jalan. Tetapi dalam penyelesaian hukum, apalagi hanya mengedepankan dasar hukum, maka belum tentu keadilan dapat tercapai.
Sehingga, lanjut Riyadh, ke depan LBH AP Muhammadiyah dan Umsida yang sudah luar biasa, harus cerdas dalam menangani setiap masalah. Termasuk yang berhubungan dengan amal usaha milik Muhammadiyah.
Misalnya, kalau kepala sekolah ada konflik dengan guru, maka kalau kepala sekolah salah ya disalahkan atau sebaliknya. “Jadi harus benar-benar berpihak kepada keadilan,” ujarnya.
Kepada WartaTransparansi.com Riyadh mengatakan, mengedepankan keadilan karena belum tentu seseorang berbuat kejahatan karena niat jahat. “Bisa jadi mencuri karena kelaparan, melakukan perbuatan kesalahan karena terjepit masalah ekonomi. Maka hukum harus dikesampingkan dan keadilan diutamakan,” katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, kepada audien seminar bahwa tugas LBH AP yang paling banyak di luar pengadilan. Karena pencegahan itu lebih banyak daripada yang bermasalah.
Salah satu penguatan, menurut Riyadh, dengan pelatihan pelatihan. Sehingga LBH AP Sidoarjo akan kuat dan mampu memberikan warna bagi MHH Jatim juga nasional.
Seminar Nasional sekaligus Launching LBH-AP bertemakan “Dakwah Advokasi Muhammadiyah dalam Mewujudkan Masyarakat Berkeadilan”, juga menampilkan narasumber Dr. Nyong Eka Teguh Iman Santosa, S.Pd.I. M.Fil.I.dengan materi bahasan.
“Konsep Dakwah Advokasi Muhammadiyah”, usai seminar kepada WartaTransparansi.com menyatakan bahwa dengan LBH AP ini diharapkan dapat menjadi dakwah advokasi Muhamandiyah, terutama yang menjadi masalah umat. “Semoga LBH AP Muhammadiyah Sidoarjo bermanfaat bagi masyarakat, terutama amal usaha Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah,” katanya.
Ketua DPC Peradi Sidoarjo Yunus Asianto SH MH sebagai pembicara dari praktisi berharap PBH AP Muhammadiyah Sidoarjo mempunyai jiwa profesionalisme.
“kalau tidak ada jiwa profesionalisme, kita paralegal mudah dipengaruhi, dan LBH AP harus punya profesional diri dari kita masing masing dengan masalah hukum,” ujar Yunus. (*)