Stabilkan Harga Beras Pemkot Mojokerto Gencarkan Operasi Pasar di 18 Kelurahan

Stabilkan Harga Beras Pemkot Mojokerto Gencarkan Operasi Pasar di 18 Kelurahan
Kegiatan operasi pasar murah di salah satu kelurahan di kota Mojokerto, guna menstabilkan harga beras , Kamis (22/2/2024)

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kota Mojokerto menggelar operasi pasar serempak di 18 kelurahan yang menyebat di Kota Mojokerto. Upaya ini dipastikan mampu menstabilkan harga beras di pasaran yang terus merangkak naik.

Pj. Walikota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro menjelaskan setelah mengetahui harga beras dipasaran naik dari hari ke hari, pemerintah perlu mengambil langkah secepatnya dengan menggelar operasi pasar. Agar harga beras cepat stabil, operasi pasar harus dilakukan secara menyeluruh dan menyebar di semua kelurahan agar bisa menyentuh sumua lapisan masyarakat di Kota Mojokerto.

Menurut Mas Pj. Panggilan akrabnya Ali Kuncoro, operasi pasar kali ini disebar di semua kelurahan yang ada di kota Mojokerto. Namun akan dilaksanakan secara bergantian pada masing-masing kelurahan selama selama tiga hari dalam sepekan hingga bulan Maret 2024 mendatang.

“Operasi pasarnya kita perluas di masing-masing kelurahan sehingga lebih mudah dijangkau oleh warga, Pada operasi pasar sebelumnya hanya kita lakukan di pasar-pasar tradisional yaitu Pasar Tanjung Anyar, Pasar Prajuritkulon dan Pasar Ketidur,” jelasnya pada Kamis (22/2/2024), Kamis petang.

Lebih lanjut, Mas Pj sapaan Ali Kuncoro menyampaikan selain beras yang dijual dengan harga Rp51.000 dalam kemasan 5kg dalam operasi pasar kali ini juga menyediakan bawang merah dan bawang putih. “Pembelian beras kita batasi maksimal 10 kg, tentunya ini agar semua warga bisa mendapatkan beras dengan harga murah,” tuturnya.

Menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, Mas Pj mengingatkan bahwa kenaikan harga pasti akan terjadi, mengingat biasanya kebutuhan hidup di bulan Ramadan lebih banyak dibanding bulan-bulan biasanya. Dan kenaikan tidak hanya terjadi pada beras yang akan diikuti oleh telur, minyak, gula cabai dan termasuk dagaing. Namun pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk tetap menjaga pasokan dengan melakukan operasi pasar dan sidak pasar.

“Bulan suci ramadan itu idealnya orang semakin sederhana, semakin mengendalikan diri, tapi kita semakin kalap. Mau tidak mau karena kebutuhan masyarakat tinggi maka otomatis ketika stok semakin menipis maka harga kan semakin naik. Jadi saya minta tolong ketika puasa kita sederhana saja, ndak usah kalap mata,” pesannya.

Lebih lanjut ia menuturkan untuk pencegah terjadinya penimbunan stok bahan pokok koordinasi telah dilakukan dengan Polres Mojokerto Kota.

“Saya juga sudah meminta tolong kepada Pak Kapolresta agar pengusaha-pengusaha yang berusaha menyimpan barangnya untuk kepentingan mencari untung sesaat di momen bulan Ramadan dan Idul Fitri tolong segera dilakukan sidak dan diberi sanksi pidana. Karena sanksi pidananya adalah 5 tahun apabila terbukti,”tegasnya.(*)