Tradisi Sepak Bola Jatim selalu Membina dengan Kompetisi

Tradisi Sepak Bola Jatim selalu Membina dengan Kompetisi
Kerua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh UB,PhD membuka kursus Liga 3 PSI Jatim di Surabaya, Selasa (9/1/2024)

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh UB PhD mengatakan bahwa amanat tertinggi dalam menjalankan roda organisasi ialah tradisi membina klub dan sekolah sepak bola (SSB) terafiliasi melalui pembinaan dari kompetisi.

“Jadi tradisi pembinaan sepak bola di Jatim selalu mengutamakan proses kompetisi dengan regulasi sudah ditentukan dari PSSI Pusat, kemudian disesuaikan dengan suasana pembinaan di Jatim,” kata Riyadh, Selasa (9/1/2024).

Menurut Riyadh, khusus Liga 3 Kapal Api Jatim hingga babak final, tergelar 226 pertandingan. Jumlah itu cukup besar untuk kompetisi level amatir. Apalagi pada babak penyisihan full kompetisi. Selanjutnya setengah kompetisi dan untuk melatih kesiapan mental pada babak perempat final dengan sistem knock out (sistem gugur).

Tradisi pembinaan melalui kompetisi, lanjut Riyadh, juga dilakukan untuk wakil PSSI Jatim pada putaran nasional Soeratin U-17, U-15 dan U-13. “Untuk U-17 diwakili Persedikab Kediri,” ujarnya.

Sedangkan untuk wakil U-13 dan U-15, kata Riyadh, masih berlangsung kompetisi di Kediri dan Jember. Dengan harapan proses kompetisi ini sudah mulai memeta pemain dengan bakal dan talenta yang terdeteksi sejak usia dini.

“Dari hasil pemandu bakat di usia dini ini, kita harapan sudah terpetakan pemain-pemain dengan bakal dan skill individu sekaligus didukung kemampuan fisik juga postur tubuh sesuai standar dan kompetensi pemain sepak bola profesional,” tuturnya.

Riyadh menegaskan, proses mencapai pemain profesional, selain bakat dan kemampuan dasar pemain, faktor pelatih, maka kerja sama dengan kampus kampus yang mempunyai laboratorium olahraga sangat penting. “Semoga hasil kompetisi memberikan kontribusi dari Jatim untuk nasional dan prestasi Timnas,” tandasnya. (*)