Musim Hujan, Eri Cahyadi Imbau Warga Surabaya untuk Mawas Diri

Musim Hujan, Eri Cahyadi Imbau Warga Surabaya untuk Mawas Diri
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Kota Surabaya mulai diguyur hujan. Beberapa hari lalu hujan disertai angin kencang menumbangkan pohon di 76 titik dan terjadi genangan di 24 titik. Untuk itu, Wali Kota Eri Cahyadi mengimbau kepada seluruh warga untuk mawas diri.

“Beberapa hari lalu, hujannya tidak seperti biasa. Deras dan disertai angin kencang yang membuat puluhan pohon tumbang dan terjadi genangan di pulhan titik. Karena itu, saya nyuwun (minta) tolong kepada warga Surabaya untuk mawas diri, selalu bersyukur, dan berdoa. Kalau melihat wilayah lain, setelah hujan pasti banjir, tidak seperti Surabaya, setelah hujan langsung surut,” katanya.

Namun, Eri khawatir, selama musim hujan bulan ini akan rawan terjadi pohon tumbang. Maka dari itu, dia meminta kepada warga untuk tidak berteduh di bawah pohon ketika terjadi hujan disertai angin kencang seperti malam kemarin.

Menurutnya, Pemkot Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, sudah melakukan perantingan pohon secara masif untuk mencegah adanya pohon tumbang. Perantingan pohon itu dilakukan oleh DLH sejak sebelum musim hujan lalu.

“Yang saya khawatirkan bukan malah airnya, tapi tumbangnya pohon. Jangan sampai ada korban di Kota Surabaya. Maka itu, saya berharap, kalau hujan angin kayak kemarin, jangan berteduh di bawahnya pohon,” imbaunya.

Dia mengungkapkan, Pemkot Surabaya masih berjibaku mengatasi genangan atau banjir hingga 2024 mendatang. Dia menjelaskan, prioritas penanganan banjir di 2024 adalah untuk perbaikan di kawasan Dukuh Kupang dan sekitarnya.

“Jadi kita juga akan melakukan perbaikan, 2023 kan (penanganan banjir) prioritas kita ya, kalau di 2023 prioritas kita sudah nggak banjir kabeh (semua). Ini kan yang masuk prioritas tahun 2024, karena anggarannya besar,” ungkapnya.

Eri menjelaskan, banjir yang terjadi di kawasan Dukuh Kupang dan Banyu Urip semalam, itu disebabkan air hujan yang berasal dari jalan yang berada di dekat dua kawasan tersebut. Sehingga ketika hujan, air akan turun sehingga menyebabkan banjir.

Sampai saat ini, Eri bersama jajarannya masih mencari solusi untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut. Agar air yang dari atas tidak sampai turun ke bawah sehingga menyebabkan banjir di Dukuh Kupang dan Banyu Urip. Dia menambahkan, target penanganan banjir di tahun 2023, sampai dengan pertengahan Desember, secara keseluruhan hampir selesai atau sekitar 98 persen. Dirinya memastikan, titik-titik yang dikerjakan pada tahun 2023 secara keseluruhan sudah tidak lagi terjadi banjir.

“Yang dikerjakan di tahun 2023 insya allah sudah tidak ada banjir. Kalau seperti di Dukuh Kupang tidak bisa dikerjakan di bagian bawahnya, karena bawah ini tampungan dari atas sehingga kita buat saluran di atas,” tambahnya.  (*)