MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Lima tahun kepemimpinan Ika Puspitasari sebagai walikota Mojokerto meninggalkan jejak yang sarat prestasi. Faktanya banyak membawa perubahan, baik dibidang infrastruktur, pendidikan, budaya serta mewujudkan kota Mojokerto sebagai kota pariwisata kuliner di jawa timur.
Tak terkecuali prestasi bidang layanan kesehatan di kota Mojokerto yang terlanjur diklaim menjadi acuan nasional karena maraknya inovasi yang mampu menuntaskan segala kendala terkait kesehatan.
Seluruh capaian baik pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia itu semua berkat sinergi kolaborasi, gotong royong serta kebersamaan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat kota Mojokerto.
“Saya bangga dengan kekompakan dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat kota Mojokerto. Untuk itu saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu saya dalam membangun kota Mojokerto selama lima tahun ini” kata Ning Ita panggilan akrabnya, Walikota Mojokerto, Sabtu (9/12/2023).
Salah satunya program prioritas Wali Kota Mojokerto 2023 dengan menargetkan zero stunting pada tahun 2024. Namun tidak mustahil jika di akhir kepemimpinannya tepat, 10 Desember tahun 2023 ini tertuntaskan.
Ini terlihat dari data prevelansi stunting Kota Mojokerto sudah jauh lebih rendah dari target nasional. Dimana target nasional adalah 4% dan Kota Mojokerto sudah menjcapai 3,12% di tahun 2022 dan terus terus menurun.
Bahkan sampai akhir September 2023 berdasar data E-PPGBM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sudah pada posisi 2,26% atau sekitar 126 anak.
Sedangkan selang waktu 3 bulan November hingga akkhir Desember 2023, data prevelansi stunting Kota Mojokerto hanya tersisa beberapa anak yang bisa dihitung dengan jari. Dalam arti tuntas sebelum waktu yang ditargetkan.
Karena itu tak heran jika terdapat sedikitnya 135 jenis penghargaan baik tingkat nasional maupun provinsi, baik dari pemerintahan pusat, kementerian dan provinsi Jatim maupun swasta bertengger memenuhi ruang pajang perolehan prestasi milik Pemerinta Kota Mojokerto.
Diantara inovasi yang mampu menurunkan prevelansi stunting Kota Mojokerto secara drastis dan cepat juga didukung dengan pentingnya validitas data, koordinasi lintas sektor, audit kasus stunting dan pelaporan serta peran aktif kader motivator serta pembentukan Pokjanal Posyandu.
Selain inovasi Gayatri(Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegritas), inovasi Canting Gula Mojo adalah pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan zero new stunting (nol kasus stunting baru) di Kota Mojokerto.
Sedangkan PR yang perlu diprioritaskan Pemkot Mojokerto tahun 2024 adalah fokus pada ibu hamil. Untuk Ibu hamil yang akan melahirkan di tahun 2024, jangan sampai melahirkan bayi yang stunting. (*)