SURABAYA (Warta Transparansi.com) – Kalangan dewan kota Surabaya apresiasi rencana pembangunan kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS). Tanda tangan kontrak dilaksanakan pada akhir Oktober 2023.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono menyatakan, TRS harus segera direvitalisasi sekaligus diberikan wahana-wahana baru yang lebih modern agar bisa menjadi daya tarik wisata.
” Baik wisata bagi warga kota Surabaya maupun luar kota,” ujar Baktiono di Surabaya.
baktiono mengtakan, untuk menghidupkan kembali TRS sebagai pusat wisata, hiburan rakyat, perdagangan, dan jasa, ada beberapa langkah yang harus ditempuh Pemkot Surabaya jika pembangunan baru TRS tidak mampu dari APBD, salah satunya menggandeng pihak ketiga.
“Seperti halnya dulu THR dengan PT Sasana Boga,” katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, TRS dibangun sejak tahun 1970an saat itu dibangun atas kerjasama pihak ketiga, pengelola hiburan, ada yang dari Jepang dan Perancis. Dengan sistem BOT.
Baktiono menegaskan, revitalisasi oleh pihak ketiga atau investor jangan sampai mengubah nama TRS. Pasalnya, TRS di era 70an merupakan wisata hiburan rakyat terbesar di Jawa Timur.
Mengenai harga tiket masuk atau HTM saat dikelola swasta, tentunya akan lebih mahal. Ia mengatakan, soal harga tiket harus disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat, semua harus dikaji.
“ Tapi itu bisa didiskusikan antara Pemkot dengan investor soal harga tiket masuk TRS,” ungkap Baktiono.
Awalnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku, saat ini Pemkot masih melakukan sejumlah perbaikan terkait dengan administrasi kontrak pembangunan kompleks eks THR-TRS dengan pihak investor.
‘Jadi kemarin masih ada perbaikan – perbaikan, terkait dengan jumlah luasan dan ini insyaallah tetap tidak bergerak (berubah) dari Oktober 2023. Semoga di akhir Oktober ini sudah bisa tanda tangan (kontrak),” kata Eri Cahyadi, Selasa (24-10-2023. (*)