Atasi Krisis Air Bersih, Imam Utomo Ajak Negara Donor Bangun Sumur Bor

Atasi Krisis Air Bersih, Imam Utomo Ajak Negara Donor Bangun Sumur Bor
H. Imam Utomo S ketika menemui Warga RT.02 RW.03 Dukuh Banyuripan, Desa Duri Kec. Slahung, dengan penerima manfaat 56 KK 118 Jiwa. (foto/wartatransparansi/min)

PONOROGO (Wartatransparansi.com) – Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo S berkehendak  membangun sumor bor di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur untuk mengatasi krisis air bersih bersifat permanen. Tidak bisa begini terus harus dicarikan solusinya karena setiap tahun terjadi kekeringan dan berdampak pada krisis air bersih.

Imam Utomo menyatakan ini setelah dropping satu tangki air bersih kapasitas 5000 liter dan bak penampungan air bersih didua titik di Kecamatan Slahung Ponorogo, Kamis (7/9/2023). Problem di Situbondo dan Bondowoso sama tidak adanya sumber mata air. Kalaupun ada dibawah gunung dan jaraknya jauh. Sementara kekeringan adanya di Puncak Gunung.

“Kami akan minta bantuan PMI Pusat merayu negara negara donor yang selama ini sudah banyak membantu masyarakat di Jawa Timur. PMI setelah ini akan membentuk tim lengkap dengan para ahli geoalogi. Tim survei itu untuk menentukan titik sumber air berikut kedalamannya. Tiap lokasi memang tidak sama,” tandas Imam Utomo mantam Gubernur Jawa Timur dua periode ini.

Untuk mengatasi krisis air bersih di Jawa Timur, kata Imam Utomo, PMI Jawa Timur memperbantukan 11 tangki air sesuai pengajuan Ketua PMI kabupaten setempat yang tahu kondisi daerahnya. Tangki tangki air akan melayani masyarakat dalam waktu tidak terbatas. Pokoknya sampai kekeringan selesai. Ini sifatnya sementara saja.

Kunjungan pengurus PMI Jawa Timur di Kecamatan Slahung Ponorogo dipimpin  Ketua Imam Utomo, yang didampingi beberapa pengurus PMI Jatim seperti dr.Harsono, Soedjarno, Edy Indrayana, Baidowi, Dwi Suyanto. Turut hadir juga Camat Slahung Toni, Kadinkes, Kalaksa BPBD Ponorogo Masum, Kepala PDAM, Polres, Kodim, pemerintah desa serta masyarakat setempat. Selain bantu air bersih Imam Utomo juga bagi sembako untuk masyarakat.

Kunjungan ini merupakan kunjungan keempat dari serangkaian kunjungan sebelumnya diawali kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Bondowoso, dan Situbondo. Selama ini, terdapat 30 kota/kabupaten di Jatim yang terparah terdampak kekeringan, dan PMI telah merespons dengan melakukan distribusi air bersih di 16 kabupaten di Jatim, termasuk Ponorogo.

Hingga tanggal 7 September 2023, PMI Jatim telah berhasil mendistribusikan sebanyak 2.301.000 liter air bersih di Jatim, yang manfaatnya dirasakan oleh 106.157 ribu penerima manfaat. Ketua PMI Jatim, Imam Utomo berharap agar ke depannya pemerintah tidak hanya menyediakan air bersih, tetapi juga mencari solusi seperti pembuatan sumur bor dalam.

“Kami hadir atas perintah Jusuf Kalla, Ketua PMI Pusat. Hari ini, PMI Jatim mendistribusikan air bersih, 2 tandon, dan 91 paket sembako di dua lokasi  Kecamatan Slahung, yaitu RT.02 RW.02 Dukuh Krajan Tengah Desa Wates dengan penerima manfaat 35 KK 90 Jiwa dan RT.02 RW.03 Dukuh Banyuripan, Desa Duri dengan penerima manfaat 56 KK 118 Jiwa” ungkap Imam Utomo.

Imam juga menambahkan, semoga bantuan yang kami berikan bermanfaat untuk masyarakat terdampak, dan kami berharap pemerintah dapat mencari solusi jangka panjang, seperti pembuatan sumur dalam.

Selama ini penduduk yang bermukim di pegunungan mengandalkan sumber air dari gunung, lalu dibuatkan bak penampungan seadanya, kemudian menyalurkan ke rumah rumah melalui pipa diameter kecil. Sayangnya hampir sebulan lebih air gunung tidak lagi keluar.

Ketua PMI Ponorogo Luhur Karsanto, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PMI Jatim. Ia berharap bahwa aksi ini dapat mewujudkan cita-cita Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, yaitu memberikan 300.000.000 air bersih dalam 100 hari.

Sementara itu, Kepala Desa Wates Suyadi menyampaikan terima kasih kepada PMI atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak krisis kekeringan. Ia mengucapkan selamat hari PMI Ke-78 dan berharap agar PMI terus sukses dalam membantu masyarakat.

Dengan adanya distribusi bantuan ini, diharapkan masyarakat Ponorogo yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih dapat merasakan bantuan yang diberikan oleh PMI Jatim. Harapan ini akan menjadi langkah awal dalam menangani masalah kekeringan dan krisis air bersih yang sedang dihadapi oleh masyarakat setempat.

Kades Duri Kec. Slahung Dwi Mahmudin mengatakan, krisis air bersih seperti ini terjadi setiap tahun. Sudah sebulan lebih sumber mata air dari gunung tak menetes.   Sedangkan untuk mengambil air jaraknya sekitar 300 meter, itupun dibawah gunung.

Untuk bisa membuat sumur bor tidak tau kedalamannya sampai berapa mater. Sedang truk tangki air bantuan PMI harus ke kota yang jaraknya cukup lumayan, butuh waktu 3 jam lebih. Maksimal truk hanya dua rit saja dalam sehari. (*)