“Kami juga memiliki Investment Project Ready to Offer (IPRO) baik di bidang infrastruktur, manufaktur, property, pariwisata, serta KEK Singhasari dan Gresik. Iklim investasi di Jatim harus dijaga betul agar nilainya semakin meningkat baik PMDN maupun PMA,” urainya.
Berbagai capaian tersebut juga berdampak pada penurunan angka kemiskinan di Jatim. Pada periode Maret 2021 s/d Maret 2023, total penurunan kemiskinan mencapai 383.920 jiwa, dan menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Selain itu, angka kemiskinan ekstrim di Jatim turun sebesar 1.812.210 jiwa dari tahun 2020 s/d 2022.
“Penurunan kemisikinan ini juga didukung adanya Desa Mandiri di Jatim, yang jumlahnya mencapai 2.800 desa per tahun 2023. Selain tertinggi nasional, jumlah ini menyumbang 24,44% dari total jumah desa mandiri se-Indonesia. Selain itu, Jatim juga memiliki 138 Desa Devisa dan 469 Desa Wisata. Kita berharap jumlahnya akan terus bertambah,” tukasnya.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga memaparkan berbagai inovasi yang telah dilakukan di Jatim. Sekaligus juga kerjasama yang telah dilakukan pemerintah Inggris Raya dengan Jatim.
Selain kerjasama di bidang Investasi, Khofifah mengungkapkan saat pandemi Covid-19, Pemprov Jatim telah menerapkan ilmu perubahan perilaku _(behavioural science implementation)_ dari Inggris Raya. Sehingga, Jatim berhasil menyeimbangkan aktivitas ekonomi dan terjaganya Kesehatan Masyarakat.
Menutup kuliah umum tersebut, Gubernur Khofifah berharap agar para pelajar Indonesia terus menumbuhkan rasa optimisme dan kebanggannya sekaligus terus mengembangkan Indonesia di masa depan.
“Kami percaya bahwa kawan kawan mahasiswa yang studi disini adalah masa depan bangsa Indonesia. Ilmu dan jejaring yang didapatkan di Inggris Raya ini menjadi kunci yang saat ini sedang dibutuhkan Negara Kita. Untuk itu, mari Bersama bangun Indonesia dan dengan bangga kami akan menyambut di bumi Majapahit, Jawa Timur,” pungkasnya.
Merespon kuliah umum Gubernur Khofifah, salah seorang mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Asyik yang tengah mengambil program doktor di Universitas Nottingham, mengaku takjub dengan capaian Pemprov Jatim. Menurutnya, Jawa Timur telah menjelma menjadi sebuah provinsi yang sangat maju luar biasa.
“Bu Khofifah sangat luar biasa prestasinya, Jawa Timur sangat luar biasa majunya. Kami baru tahu sekarang. Ini capaian yang berkelas dunia,” katanya.
Sedangkan Prof. Ian Fisk, dosen Tekno Biomedis, pakar Biologi dan farmasi Universitas setempat juga mengaku tertarik langkah-langkah kepemimpinan Gubernur Khofifah. Ian memuji capaiannya, yang merupakan tokoh Asia dan bisa menjadi inspirasi dunia dalam hal mendorong persatuan dan harmoni di provinsi berpenduduk 41 juta, dengan prinsip kesetaraan, penguatan perempuan dan keluarga lewat organisasi yang dipimpinnya.
“Paper Gubernur Khofifah yang berjudul East Java as Central Gravity for Indonesia ini sangat detail dan menarik untuk bisa kami jadikan bahan akademik maupun penelitian,” ujarnya. (*)