Bahas Anggaran, Komisi ll DPRD Antisipasi Permasalahan Pemuda Dan Ekonomi Masyarakat

Bahas Anggaran, Komisi ll DPRD Antisipasi Permasalahan Pemuda Dan Ekonomi Masyarakat

BANYUWANGI (Wartatransparansi.com) – Komisi II gelar rapat bersama Dinas Pertanian Dinas Koperasi, Dinas Pemuda dan olahraga dalam agenda selain pembahasan KUA PPAS juga membahas keluhan dari masyarakat yang bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, Jumat (18/8/2023).

Banyaknya keluhan dari masyarakat yang perlu kita beri solusi dan perencanaan anggaran yang nantinya bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Banyuwangi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi, Hj. Mafrochatin Ni’mah dalam kesempatanya di hadapan awak media menyampaikan bahwa Komisi II DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat guna mengantisipasi dan memberikan solusi terkait permasalahan pemuda dan olahraga dan juga terkait kelangkaan gas yang sempat menjadi permasalahan yang besar di Banyuwangi.

” Kita dari Komisi II Menggelar rapat bersama Dinas Pertanian , Pemuda dan Olahraga, dan juga Dinas Koperasi dalam perencanaan anggaran dan solusi agar tidak terjadi permasalahan yang nantinya berdampak semakin luas, seperti gerak jalan kemarin yang tawuran di Rogojampi betapa mudahnya pemuda tersulut emosinya hingga menjadi ramai itu perlu penanganan apakah itu dari pembelajaran Budi pekerti ataupun kegiatan yang sifatnya memanfaatkan energi pemuda itu betul betul kearah yang positif karena kita punya perda tentang narkoba dan juga ada pendanaan untuk sosialisasi bahaya narkoba karena mau tidak mau remaja atau pemuda ini adalah generasi yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di Banyuwangi,” paparnya.

Untuk itulah, politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengharap pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk ikut mendorong percepatan penanganan terkait keluhan dari masyarakat agar tidak menghambat perkembangan perekonomian.

“Selain itu dengan dinas koperasi yang bisa langsung ke kepala dinas koperasi seperti kasus kelangkaan gas kami tidak ingin terjadi lagi ini tamparan dan kita minta pemerataan agen jangan sampai berjauhan agar masyarakat di satu desa itu bisa tercover semua,” pungkasnya. (*).