Sebelumnya, setiap desa wajib menginput data di aplikasi epdeskel & prodeskel untuk tahun 2022 dan 2023. Hal ini merupakan tahapan awal dalam rangka penilaian Lomba Desa se-Kabupaten Bojonegoro tahun 2023 ini.
Muridan menambahkan penilaian dilakukan secara administrasi dan fisik melalui kunjung lapang. Tiga desa dengan skor tertinggi secara administrasi dipilih untuk dilakukan kunjung lapang.
Tiga desa yang mendapatkan kesempatan untuk dilakukan penilaian kunjung lapang adalah Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo pada Senin (3/4/2023), Desa Rendeng Kecamatan Malo pada Selasa (4/4/2023), dan Desa Kandangan Kecamatan Trucuk pada Rabu (5/4/2023).
Hasilnya Desa Rendeng Kecamatan Malo dinyatakan sebagai peraih Juara 1 dengan skor sebanyak 429. Setelah itu Desa Margomulyo Kecamatan Margomulyo dinyatakan sebagai juara 2 dengan skor 419,5 dan disusul dengan Desa Kandangan Kecamatan Trucuk sebagai juara 3 dengan skor 415,5.
Selain berdasarkan tiga bidang instrumen penilaian, tim evaluasi juga memperhitungkan klasifikasi desa menurut tingkat perkembangannya. Desa Rendeng berhasil meraih status Desa Swasembada, sementara Desa Margomulyo dan Kandangan termasuk dalam kategori Desa Swadaya.
Lomba Desa di Kabupaten Bojonegoro, lanjut Muridan, menjadi momentum yang penting untuk memberikan motivasi dan dorongan untuk terus meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat desa. Desa-desa yang telah dinyatakan sebagai juara diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lainnya untuk terus berkembang dan bergerak maju.
Muridan juga menambahkan, tahapan selanjutnya dari hasil penilaian tingkat kabupaten adalah sebagai berikut :
1. Penilaian administrasi tingkat Propinsi, yang dijadwalkan tanggal 2 s/d 5 Mei 2023;
2.Penilaian pemaparan/presentasi yang dijadwalkan tanggal 23 s/d 25 Mei 1023; dan
3. Klarifikasi/penilaian lapangan yng dijadwalkan tanggal 12 s/d 30 Juni 2023. (*)