Abdul Halim menjelaskan bahwa beasiswa kuliah di Alazhar ini diinisasi oleh Ibu Gubernur pada tahun 2019. Lalu dimulailah proses seleksi. Harusnya sudah berangkat pada tahun 2021.
Ke 30 peserta LPPD Jawa Timur ini atas biaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui ABPD. Abdul Halim tidak menjelaskan berapa angkanya dalam setahun atau selama menepuh pendidikan hingga lulus, namun inisiatif Gubernur Bu Khofifah ini perlu didukung. Bahkan tahun depan perlu untuk ditingkatkan lagi. Sebab untuk bisa masuk di Al Azhar tidak mudah,sangat ketat.
Malahan yang menentukan lulus dan tidaknya bukan kita kita ini melainkan penguji para dosen Al Azhar Mesir. Mereka itu harus menguasai bahasa Inggris, bahasa arab, serta menguasai IT. Misalnya untuk baca kitab saja, penyeleksi yaitu para kiai Jawa Timur. Sedangkan bahasa arabnya dari para dosen langsung dari Al Azhar. Setelah itu baru masuk training yang disebut matrikilasi Pusiba (Pusat Studi Islam Bahasa Arab).
Pusiba itu satu satunya lembaga bahasa arab yang dipercaya khusus untuk menyeleksi calon calon mahasiswa Al Azhar Mersir, jelasnya.
Jadwal awal para santri dan santriwati akan berangkat pada 8 Maret besok, namun karena sisa kursi peswatanya tinggal 11 seat sehingga diundur tanggal 10 Maret 2023 melalui Jakarta. (sr/min)