Menko Muhadjir : Alhamdulillah Misi Kemanusiaan ke Turkiye-Suriah Terlaksana dengan Sangat Baik

Menko Muhadjir : Alhamdulillah Misi Kemanusiaan ke Turkiye-Suriah Terlaksana dengan Sangat Baik
Penyambutan kepulangan delegasi kemanusiaan Indonesia untuk bantuan korban gempa Turki-Suriah pimpinan Menko PMK Muhadjir Effendy dan rombongan KA BNPB serta Tim INASAR RI di Base-Ops Lanud Halim PK pada jumat (24/2/2023). 

Menko PMK juga memberikan salam hangat dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim INASAR atas seluruh dedikasi dan pengorbanannya dalam membantu korban gempa Turkiye-Suriah.

Dia juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung diplomasi kemanusiaan, yaitu BNPB, BASARNAS, Kemhan, jajaran TNI AU, AD, AL, Polri, Kemenkes dalam dukungan sektor medis, Kemenkeu yang memastikan seluruh pembiayaan terpenuhi, dan juga organisasi volunteer.

“Kepada seluruh anggota tim yang memberikan pengabdian terbaiknya, saya ucapkan banyak-banyak terima kasih,” kata Guru Besar Universitas Negeri (UM) dan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) empat periode ini.

Muhadjir mengatakan, hasil dari diplomasi kemanusiaan yang telah dilakukan akan segera ditindaklanjuti dan akan dijadikan untuk rujukan dalam agenda bantuan kemanusian lanjutan. Di antaranya adalah untuk bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, dan juga bantuan obat-obatan, vaksin, dan serum tetanus yang diperlukan pasca bencana.

“Akan segera kita tindaklanjuti hal yang kita dapat selama diplomasi kemanusiaan. Seluruh tim telah bertemu dengan beberapa pejabat di Turkiye yang akan kita jadikan agenda berikutnya. Intinya kita akan berikan dukungan kepada rakyat Turkiye semaksimal mungkin,” tutur Muhadjir.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan, penyaluran bantuan kemanusiaan seberat 80 ton untuk Turkiye, dan seberat 78 ton untuk Suriah berjalan dengan lancar dan aman.

“Kepulangan 50 orang Tim INASAR dikarenakan Pemerintah Turkiye sudah menghentikan proses pencarian pertolongan dan evakuasi. Tim Kemanusiaan dari Indonesia yang masih menetap di Turkiye adalah tim kesehatan sejumlah 119 orang, ditambah 1 Pesawat Hecules TNI AU yang masih diminta oleh Pemerintah Turkiye untuk melaksanakan tugas pencarian,” katanya.

Menurut dia, untuk tim kesehatan sementara diperpanjang sampai 28 Februari 2023, kemudian Pesawat Hercules sementara akan melaksanakan tugas sampai 2 Maret 2023.(ANO)