Gunung Ijen Waspada, Masyarakat Diminta tidak Mendekati Kawah dalam Radius 1,5 Kilometer

Gunung Ijen Waspada, Masyarakat Diminta tidak Mendekati Kawah dalam Radius 1,5 Kilometer
Status Gunung Ijen berbatasan Banyuwangi-Bondowoso, naik dari level I normal menjadi level II waspada setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Masyarakat yang berada di sekitar gunung tersebut, diminta agar tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah.

BANYUWANGI (WartaTransparansi.com) – Status Gunung Ijen berbatasan Banyuwangi-Bondowoso, naik dari level I normal menjadi level II waspada setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Masyarakat yang berada di sekitar gunung tersebut, diminta agar tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah.

Begitu rilis resmi Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Nomor 1, Lap/GL.03/BGL./2023 tertanggal 7 Januari 2023.

Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Suparjan saat dihubungi di Banyuwangi, Sabtu (7/1/2023) malam, peningkatan aktivitas vulkanik gunung api yang memiliki ketinggian 2.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, terpantau suhu air danau Kawah Ijen pada Desember 2022 terukur 16 derajat celcius.

Kemudian, seperti dikutip Antaranews.com, pada 5 Januari 2023, pemeriksaan kawah menunjukkan suhu air danau kawah meningkat menjadi 45,6 derajad celcius.

Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental periode 1 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023, cuaca di Gunung Ijen cerah hingga hujan, angin bertiup lemah hingga kencang ke arah Timur, Selatan, dan Barat.

Sedangkan suhu udara tercatat antara 18-33 drajat celcius. Asap solfatara berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis. Untuk tinggi asap antara 50-400meter dari puncak.

Sedangkan untuk pengamatan kegempaan pada umumnya fluktuatif, namun terjadi kecenderungan peningkatan pada gempa permukaan atau pada kedalaman dangkal.

Badan Geologi mencatat pada periode 1 Desember 2022 hingga Januari 2023 terekam 246 kali gempa hembusan 1 kali gempa tremor non- harmonik 3 kali gempa tornilli 890 gempa vulkanik dangkal 20 gempa vulkanik dalam 9 kali gempa tektonik lokal, dan tremor menerus dengan aplitudo 0,5-2mm.

Dilarang Mendekati Kawah

Sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan, agar masyarakat (penambang belerang, wisatawan) yang berada di sekitar Gunung Ijen tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, rekomendasi itu muncul seiring meningkatnya aktivitas Gunung Ijen dari sebelumnya level I atau normal menjadi level II atau waspada.

“Masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkaniS yang berbahaya dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

PVMBG meminta masyarakat agar menggunakan masker penutup pernafasan bila tercium bau gas belerang yang menyengat atau pekat. Adapun untuk jangka pendek atau darurat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup saluran pernafasan, seperti hidung dan mulut.

“Pemerintah daerah, BPBD provinsi dan kabupaten, dan BKSDA agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ijen di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, atau PVMBG,” kata Hendra.

Pengamatan visual yang dilakukan PVMBG sejak 1 Desember 2022 sampai 7 Januari 2023, Gunung Ijen mengalami cuaca cerah hingga hujan, angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur, selatan, dan barat dengan suhu udara antara 18-33 derajat Celcius.

Berdasarkan pengamatan kegempaan, Gunung Ijen mengalami gempa yang fluktuatif, tapi terjadi kecenderungan peningkatan gempa dangkal.

Sejak 1 Desember 2022 sampai 7 Januari 2023, PVMBG merekam 246 kali gempa embusan, satu kali gempa tremor non-harmonik, tiga kali gempa tornillo, 890 gempa vulkanis dangkal, 20 gempa vulkanis dalam, sembilan kali gempa tektonik lokal, dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 2 milimeter (dominan 1 milimeter). (*)