Tujuan penelitian ini untuk mengungkap dan mendapatkan gambaran tentang bisnis media cetak di Jawa Timur (Jawa Pos dan Surya) di era digital dan implikasinya terhadap kelangsungan hidup media cetak.
Bisnis media cetak menghadapi pesaing yang menawarkan produk dan jasa lebih murah, mudah, dan cepat (efisien).
Beberapa pesaing itu adalah media cetak lainnya dalam fomat media berbeda (Curran and Gurevich, 2000). Pesaing lainnya adalah pendatang baru di pasar berita (konten informasi) yaitu media digital (media baru) yang sama “hausnya” akan pendapatan iklan yang dinikmati media cetak ‘secara tradisional’ (Gurevitch & Curran, 1996).
Fenomena ini dijadikan penulis untuk mengungkap bagaimana masa depan bisnis media cetak yang sekarang ini memasuki masa-masa sulit (Sunkara, 2013).
Sekira lima sampai sepuluh tahun terakhir, bisnis media cetak sudah mulai merosot. Ini ditandai oleh penurunan jumlah pembaca dan pendapatan iklan.
Eko Pamuji menawarkan Model Baru “Media Laba-Laba” di antara kondisi bisnis media di persimpangan jalan. Sekaligus menjaga konten dengan standar karya jurnalistik.
Eko Pamuji yang menjabat Sekjen JMSI sejak Juli 2022, memberikan gambaran bisnis media cetak di peruhaaan dengan kekuatan koorporasi dan perusahaan dengan menggantungkan iklan atau mitra kerja dari APBD atau APBN. Seperti Laba-Laba dengan kekuatan jejaring, bertahan tetap terbit. (*)