Kediri  

Pemkab Kediri Dukung Pelestarian Seni Tradisional Lewat Sajian Pertunjukan Kolosal

Pemkab Kediri Dukung Pelestarian Seni Tradisional Lewat Sajian Pertunjukan Kolosal
Sejumlah penari sedang melakukan pertunjukan dalam gelaran acara Kediri Art Performance di Sendang Tirto Kamandanu Kabupaten Kediri.

Tidak sanggup menerima keadaan, Dewi Galuh Candra Kirana hendak mengakhiri hidupnya. Dewa Narada datang menghentikan niat nestapa tersebut. Dewa Narada menasehati Dewi Galuh Candra Kirana dan mengutusnya menjadi Dalang Gambuh Asmorontoko untuk lelaku Mbarang Jantur.

Menurut Adi Suwignyo, pemilihan tempat pertunjukan kolosal yang berlokasi Sendang Tirto Kamandanu itu diharapkan lebih mengenalkan tempat wisata tersebut kepada masyarakat luas. Diakui, beberapa kali pertunjukan kesenian tradisional di Kabupaten Kediri digelar di tempat wisata, termasuk di Candi Tegowangi.

Hal itu sebagai bentuk dukungan Mas Dhito untuk memajukan tempat wisata yang ada di Kabupaten Kediri. Bahkan, menghadapi beroperasinya bandara Kediri, potensi kepariwisataan berbasis kearifan lokal saat ini terus digenjot untuk dioptimalkan. “Tentunya harapan kita tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Kediri ini lebih dikenal masyarakat secara luas, tak hanya nasional tapi juga internasional,” ungkapnya.

Pengarah acara Kediri Art Performance Ahmad Ikhwan Susilo menyebutkan, seluruh pemain yang tampil dalam Kediri Art Performance malam itu semua kelompok seni yang ada di Kabupaten Kediri. Lewat seni kolosal itu, ditunjukkan pula adanya regenerasi dalam berkesenian karena pemain yang terlibat, tak hanya pelaku seni tadisi yang sudah tua, melainkan juga dari kalangan pelajar, dan mahasiswa. “Mereka bertemu dalam satu ruang, bekerja sama, berkolaborasi menyuguhkan pertunjukan ketoprak ini,” terangnya.

Gaya panggung yang ditampilkan diakui berbeda dengan ketoprak dahulu. Hal itu tak lain supaya pertunjukan seni tradisional yang disuguhkan dapat diterima oleh semua kalangan dari jenjang usia yang berbeda. Sebelumnya pertunjukan seni tradisi juga pernah digelar di Candi Tegowangi. “Pada tahun 2022 ini kali kedua, kita coba eksplorasi dengan gaya dan suasana yang baru,” ungkapnya. (Abi).