Foto: Menteri BUMN Erick Thohir, mewakili Presiden Jokowi menghadiri kegiatan Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional di kebun Temugiring PTPN X, Batankrajan, Kecamatan Gedeg, Senin (10/10).
MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Mojokerto – Menteri BUMN Erick Thohir mewakili kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo yang batal hadir dalam Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk ketahanan Pangan dan Energi di kebun tebu Temugiring PTPN X, Batankrajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Senin (10/10).
Keterangan dari sejumlah pejabat di lokasi kegiatan Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional, batalnya Jokowi ke lokasi kebun tebu PTPN X untuk meninjau langsung proses dan penen tebu menggunakan traktor, dan dilanjut dialog dengan puluhan orang petani tebu, karena ada acara mendadak yang tidak bisa ditinggalkan saat perjalanan menuju ke Mojokerto dan sempat mampir ke Solo. Namun mendadak langsung bertolak balik ke Jekarta. Dan Orang nomor satu di Indonesia tersebut, meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk menghadiri kegiatan Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional di Mojokerto.
Gagalnya Presiden Jokowi ke Bumi Mojopahit tersebut, bukan hanya adanya perubahan sistim pengamanan tetapi membuat warga sekitar yang sejak siang hingga petang berbondong-bondong menunggu kehadiran orang nomor satu di Indonesia kecewa. “Warga Temugiring, Batankrajan Kec. Gedeg Kab. Mojokerto, sudah menunggu di samping kanan dan kiri jalan, mulai siang hingga petang. Ternyata yang hadir Bukan Pak. Jokowi, Tetapi Pak. Erik Thohir,”kata warga, Batangkrajan, yang mengaku menunggu sejak pukul 13.00 siang
Dampak batalnya kunjungan Presiden Jokowi, sistem pengaman juga berubah drastis. Kawasan pengamanan VVIP yang sedianya dijaga ketat dan berlapis kini bisa dilintasi masyarakat secara bebas.
Meski yang datang Menteri BUMN Erick Thohir, menggantikan Presiden RI, kegiatan Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk ketahanan Pangan dan Energi di kebun tebu Temugiring PTPN X, Batankrajan, Kecamatan Gedeg untuk meninjau langsung proses dan penen tebu menggunakan traktor, dan dilanjut dialog dengan puluhan orang petani tebu tetap bisa dilaksanakan sesuai jadual. (*)
Reporter : Gatot Sugianto
Sumber : WartaTransparansi.com