Temu Kangen Reuni SGPLB Surabaya ‘86 Cerita Masa Lalu

Temu Kangen Reuni SGPLB Surabaya ‘86 Cerita Masa Lalu

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Reuni alumni mahasiswa Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) Surabaya angkatan (kelulusan) tahun 1986, banyak menceritakan masa lalu semasa belajar di kampus bersejarah yang kini sudah berubah fungsi.

Berlangsung di Hotel Grand Darmo Surabaya, Sabtu (8/10/2022) dengan dihadiri mahasiswa jurusan A (tuna netra), B (tuna daksa), C (tuna grahita), dan D (tuna daksa) diawali kangen dengan saling mencerita masa lalu dan masa sulit ketika menjadi mahasiswa di Surabaya.

Mahasiswa dari Jombang, Pacitan, Tulungagung, Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Blitar, Malang, Gresik, Ngajuk, Kediri, Lamongan dan hampir seluruh kota, sama-sama bercerita mengenang masa lalu, kost di sekitar kampus dengan biaya terbatas. Dengan modal bonek dan berbagai cerita semasa belajar di kampus.

Wawan Soetopo dan Putut panitia acara Temu Kangen Reuni SGPLB ‘86 mengatakan, karena sudah hampir 15 tahun reuni di Nur Pasific Surabaya, teman-teman walaupun sudah silaturrahmi lewat grup wa, tetapi keinginan untuk ketemu langsung atau offline sangat tinggi.

“Kami membentuk panitia kecil ada 10 orang lebih, dan alhamdulillah melalui proses getuk tular, bisa terselenggara acara siang hari ini,” kata Putut.

Acara dilanjutkan dengan foto bersama satu angkatan, sebelumnya didahului foto setiap jurusan. “Kami berusaha mencairkan suasana dengan nyanyi bersama dan kesan pesan alumni setelah 36 tahun tidak bertemu,” kata Ketua Panitia, Wawan Soetopo.

Tidak kalah penting acara diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada dosen yang hadir, dengan bergantian jabat tangan diselingi dialog singkat cerita masa lalu dan masa kini.

Tidak kurang 200 alumni hadir dengan menggunakan kaos seragam yang sudah disiapkan panitia, dan semua seperti masih mahasiswa jaman dahulu.

Hadir pula empat orang dosen, Purwanto, Margono, Endang Purwo, Sumartik, ikut Temu Kangen Reuni SGPLB ‘86. Suasana begitu cair dan saling bercengkerama tentang masa lalu. (*)