SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Daya saing SDM Indonesia di bidang digital dinilai cukup rendah dibandingkan dengan negara – negara lainnya. Dari 64,8 % pembangunan infrastruktur bidang digital yang sudah dibangun Pemerintah, masih digunakan 21,8% oleh SDM bidang digital Indonesia dari semua komponen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BLSDM Kominfo RI Dr. Eng. Hary Budiarto, M.Kom., IPM dalam Seminar Nasional “Optimalisasi Potensi Daerah Menuju Ekosistem Digital” yang diselenggarakan oleh Divisi LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STIKOSA AWS pada Senin pagi (22/8/2022). Dalam seminar yang dilaksanakan secara daring dan ditayangkan secara livestreaming di akun ofisial Youtube @stikosa-aws tersebut juga menghadirkan Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si., dan Ketua (Assosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi) Jawa Timur, Dr. Ido Prijana Hadi, M.Si.
Dari data survei tersebut, SDM yang memanfaatkan infrastruktur digital yang cukup besar adalah masyarakat sebagian besar di pulau Jawa, yaitu ekosistem masyarakat DKI Jakarta sebesar 73.2% dari total 21,8% SDM. Sedangkan di peringkat ke-2 ekosistem masyarakat Jawa Barat sebesar 58,5%, peringkat ke- 3 masyarakat DI Yogyakarta sebesar 49,2%, Banten 47%, Jawa Timur 45,6%, Bali 44,9%, Kalimantan Timur 44%, Kepulauan Riau 40,8%, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan masing – masing 39,8% dari total 21,8% SDM pengguna infrastruktur digital.
“Artinya masih banyak kelemahan di SDM nya (yang melakukan penyerapan dan pemanfaatan terhadap pembangunan infrastruktur digital). Ternyata dari temuan data itu, diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, SDM nya yang rendah dilatih supaya angkanya meningkat,” ungkap Hary Budiarto.