“Insya Allah di tahun 2022 ini, tahun ajaran baru, maka kami (Pemkot Surabaya) bersinergi dengan provinsi,” tegasnya.
Dengan sinergi inilah maka diyakininya tidak akan ada lagi pelajar SMA/SMK sederajat di Surabaya yang sampai mengalami kendala membayar SPP hingga tahunan. Sebab, Pemkot Surabaya akan hadir di sana untuk memenuhi kekurangan biaya SPP mereka tiap bulan melalui program beasiswa.
“Dengan begini saya yakin, maka tidak ada lagi anak-anak Surabaya yang tidak bisa sekolah, tidak bisa mengambil ijazah karena ada SPP yang belum terbayarkan. Karena sebenarnya (penambahan) SPP ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” jelasnya.
Di lain hal, Eri kembali menegaskan, bahwa Surabaya adalah kota yang dibangun dengan gotong-royong. Bahkan menurutnya, gotong-royong ini sebelumnya pernah diajarkan oleh Presiden Pertama RI Soekarno, bagaimana yang kuat membantu yang lemah.
“Sehingga apa, kalau ada warga Surabaya yang mampu, maka dia bisa langsung bayar. Tapi yang tidak mampu pemerintah hadir di sana. Karena itu, hari ini kami buka beasiswa untuk arek-arek Suroboyo yang selevel SMA/SMK jenjangnya sama,” ujarnya.
Untuk mendukung program itu, maka pada tahun 2022 Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan Pemprov Jatim. Ini untuk memastikan berapa jumlah data pelajar SMA sederajat yang membutuhkan bantuan penambahan biaya SPP sekolah. Nantinya melalui program beasiswa itu, pemkot akan mengcover kekurangan biaya SPP yang dibayarkan Bopda dan BOS pemprov.
“Maka Insya Allah penkot yang akan memberikan biaya itu. Yang penting arek-arek Suroboyo sekolah terus, nyaman gak usah mikir seng liane (tidak usah berpikir yang lain). Yang penting lulus, pintar, jadi anak soleh-solehah, akhlaqul karimah, dan orang yang hebat,” tandasnya. **