Kekuatan Militer Rusia Akan Dihadang Kekuatan Rakyat Ukraina

Kekuatan Militer Rusia Akan Dihadang Kekuatan Rakyat Ukraina

Oleh: Syafrudin Budiman, SIP

Rusia sepertinya akan kewalahan menghadapi Perlawanan Rakyat Semesta Ukraina yang dipimpin Presiden Populis Volodymyr Oleksandrovych Zelensky. Pria kelahiran, 25 Januari 1978 (umur 44) di Kryvyi Rih, RSS Ukraina, Uni Soviet.

Adapun Partai Politik
Volodymyr Zelensky sapaan akrabnya, bernama Partai “Sluha Narodu” (Hamba Rakyat) yang beraliran ideologi Pro-Eropanisme, Populisme, Liberalisme sosial, Demokrasi langsung, Anti-korupsi, Libertarianisme-minarchisme cabang dari Anarchisme Modern Mikhail A. Bakhunin.

Kekuatan Populis dan Komunal Modern dari Presiden Ukraina membangkitkan semangat perjuangan rakyat negara Ukraina. Ada sekitar 45 juta penduduk dan ada 10 persen atau sekitar 5 juta penduduk sudah siap angkat senjata melawan Tentara Agresor Rusia.

Jadi Rusia akan kesulitan dan dipastikan bisa rugi besar jika perang berlangsung lama, karena sebentar lagi musim dingin akan meningkat dalam 1-2 bulan kedepan.

*Siapakah Presiden Ukraina, Tokoh Populis Beraliran Libertarianisme-Minarchisme Ini?*

Zelensky dibesarkan di kota Kryvyi Rih, yang berada di bagian berbahasa Rusia di Ukraina tenggara. Sebelumnya ia berkarir sebagai aktor.

Zelensky menerima gelar hukum dari Universitas Ekonomi Nasional Kyiv. Ia kemudian bekerja sebagai komedian dan mendirikan rumah produksi Kvartal 95, yang membuat film, kartun, dan acara TV, termasuk Sluha Narodu, dimana dirinya memainkan tokoh Presiden Ukraina, lewat inilah ia populer di Ukrania.

Serial yang sangat populer ini ditayangkan dari 2015-2019 ini, kembar dengan nama partai politik yang dibuat pada Maret 2018 bersama karyawan Kvartal 95.

Zelensky mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan umum presiden wilayah Ukraina 2019 pada 31 Desember 2018, bersamaan dengan pidato Tahun Baru Presiden Petro Poroshenko pada Channel TV 1+1.

Sebagai orang luar politik, 6 bulan sebelum pengumuman pencalonannya, ia sudah menjadi salah satu kandidat terdepan dalam jajak pendapat untuk pemilihan.

Ia memenangkan pemilihan umum dengan 73,2% suara pada putaran kedua dan mengalahkan Poroshenko. Dia mengidentifikasikan diri sebagai sebuah populis dan orang anti-kemapanan dan anti-korupsi.

Sebagai presiden, Zelensky mendukung e-pemerintah dan persatuan antara bagian berbahasa Ukraina dan Rusia. Dia sangat sering menggunakan media sosial untuk komunikasi, terutama Instagram.

Ketika dia menjabat, dia mengawasi penghapusan imunitas legal untuk anggota Verkhovna Rada, parlemen Ukraina, penanggulangan pandemi Covid-19 di negaranya dan resesi yang mengikutinya, dan beberapa kemajuan mengatasi korupsi.

Pengkritik Zelensky mengklaim bahwa ia ingin memusatkan otoritas dan mengkuatkan posisi pribadinya dengan mengambil kekuasaan dari oligarki Ukraina.

Zelensky mencoba mengadakan dialog dengan presiden Rusia Vladimir Putin, dan berjanji untuk menghentikan konflik Ukraina dengan Rusia sebagai bagian dari kampanye presidennya.

Pada 2021-2022, pemerintahan Zelensky mengalami peningkatan ketegangan dengan Rusia, yang berujung pada invasi penuh oleh Rusia pada Februari 2022 yang sedang berlangsung. Strategi Zelensky selama pemusatan militer Rusia adalah menenangkan penduduk Ukraina dan menjamin kepada komunitas internasional bahwa Ukraina tidak ingin membalas dendam.

Awalnya, ia menghindari peringatan perang mendatang, dan meminta jaminan keamanan dan dukungan militer dari NATO untuk “bertahan” dari ancaman tersebut. Setelah invasi terjadi, Zelensky mengadakan darurat militer dan mobilisasi umum. (Wikipedia).

*Presiden Ukraina Tokoh Populis Yang Merakyat*

Presiden petahana Ukraina Petro Poroshenko dengan Blok Petro Poroshenko dan Partai “Solidarnist” bisa dikalahkan oleh saingannya, Presiden terpilih Volodymyr Zelensky dari Partai “Sluha Narodu”.