Ketua PWI Pusat Atal S Depari, Tidak Cukup Sertifikat UKW, Wartawan  Harus Melengkapi Kompetensi Yang Lain

Ketua PWI Pusat Atal S Depari, Tidak Cukup Sertifikat UKW, Wartawan  Harus Melengkapi Kompetensi Yang Lain
Pelantikan pengurus PWI Jatim periode 2021-2022

SURABAYA (WartaTranspaeansi.com) – Ketua PWI Pusat Atal S Depari melantik Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia )PWI) Provinsi Jawa Timur periode 2021-2026 yang digelar di Hotel Mercure Jalan Raya Darmo Surabaya, Rabu (12/1/202

Pelantikan PWI Jawa Timur di saksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi, Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Forkopimda Jawa Timur dan tokoh masyarakat Jawa Timur.

Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mengatakan pers merupakan tanggungjawab bersama bukan wartawan sendiri melainkan juga para stakeholder. Oleh karena itu kehadiran Gubernur Jatim dan jajaran forkopimda menjadi penyemangat  wartawan Jatim untuk terus membawa pers yang profesional, kredibel, cerdas dan berwibawa.

“Pers harus memberikan kebenaran, keilmuan dan pengetahuan kepada publik,”tegasnya.

Lutfil Hakim menyebutkan,  di Jatim sekitar ada 1.300 wartawan dan 1.200 wartawan diantaranya sudah dinyatakan kompeten atau lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Dorongan PWI untuk menjadikan wartawan yang kompeten dalam rangka untuk menjaga marwah pers.

“Pers harus kritis membangun terhadap pembangunan daerah,”jelasnya.

Sementara itu Ketua PWI Pusat Atal Sembiring Depari menegaskan wartawan tidak cukup kompeten atau mengantongi sertifikasi UKW saja melainkan harus dilengkapi dengan kompetensi-kompetensi yang lain utamanya digitalisasi. Kecepatan dan keakuratan dalam penulisan berita dan kemitraan dengan lembaga baik swasta maupun pemerintah. “Wartawan harus multitalenta,”kata Atal.

Sedangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan transformasi digital harus dihadapi secara bersama-sama. Media online harus dinilai berada dibelakang media sosial viewer-nya. Misalnya informasi yang dishare dalam waktu yang sama. Media online masih punya viewer 25 ribuan sementara medsos sudah capai jutaan. “Ini pekerjaan rumah kita,”jelasnya.

Yang perlu dibanggakan lanjut Ketua Pusat Muslimat NU berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Jatim mempunyai angka kebahagiaan yang paling tinggi. Selama ini angka kebahagiaan salalu diraih Bali dan Jawa Tengah.

“Kita harus bangga,”kata Khofifah disambut tepuk tangan undangan pelantikan PWI Jatim.

Orang nomor satu di lingkup Pemprov Jatim mengajak seluruh stakeholder dan PWI Jatim untuk mendukung program Jatim Bangkit. Apalagi Jatim memmpunyai potensi besar di segala bidang untuk kemajuan Jatim. (jon)