Tidak hanya itu, runtuhnya ego dan lahirnya solidaritas juga terlihat dari ikrar ‘Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia’, Disini terlihat kebesaran kalangan pemuda dari wilayah Jawa yang meskipun dari kalangan mayoritas namun tidak memaksakan bahasa Jawa sebagai bahasa nasional.
“Kehendak menjadi satu untuk bersama telah meluruhkan ego kedaerahan, ego intelektualitas dan ego status sosial, semuanya hendak berhimpun bersama dalam rangka membangun kesatuan menggunakan bahasa Indonesia,” terangnya.
Lebih lanjut, Khofifah juga berpesan kepada generasi muda untuk terus membangun kemandirian, karakter dan menguasai teknologi digital. Selain itu, ia juga berpesan untuk terus berusaha dan jangan pernah menyerah.
“Untuk seluruh pemuda Jawa Timur, generasi milenial, zaman sudah berubah. Bersiaplah dengan ilmu, pengalaman dan kembangkan talentamu. Kuatkan niat untuk sukses, bergeraklah, kuasailah zaman digital ini, mulailah berusaha, mulailah mandiri, jangan mudah putus asa, karena di pundak kalian masa depan digantungkan,” pesannya.
Hari Sumpah Pemuda ke 93 kali ini mengambil tema ‘Bersatu, Bangkit dan Tumbuh’. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.
Pelaksanaan upacara Sumpah Pemuda Provinsi Jatim tahun ini digelar berbeda. Bila setiap tahun digelar di halaman Gedung Negara Grahadi, kali ini digelar di Alun-Alun Tuban. Dipilihnya Tuban karena Bupati Tuban yakni Aditya Halindra Faridzky, dinilai sebagai sosok yang mewakili wujud pemuda millenial Jatim yang inspiratif dan inovatif. Selain itu, Tuban merupakan tempat kelahiran Soegondo Djojopoespito, pemuda yang merupakan pemimpin Kongres Sumpah Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928.
_Beri Penghargaan untuk Insan Pemuda Pemudi Jatim_
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut memberikan penghargaan bagi para pemuda di Jatim. Penghargaan pertama yakni Pemuda Utama Jawa Timur Tahun 2021 Bidang Pengembangan Penyadaran diraih oleh Musaiyana dari Kab. Sampang, bidang Pengembangan Kecakapan diraih Cynthia Cecilia dari Kota Surabaya, dan Bidang Pemberdayaan Ekonomi diraih Muhammad Nabil Satria Faradis dari Kab. Lumajang.
Kemudian bidang Hobi dan Prestasi sekaligus juara umum bidang tematik diraih Ahadin Syarifudin Fahmi dari Kab. Sidoarjo, serta kategori Penghargaan Khusus diberikan kepada Siti Nur Seha dari Kab. Probolinggo, Mohammad Ali Mahfud Efendi dari Kab. Trenggalek, dan Rizky Ashar Murdiono dari Kota Surabaya. Selanjutnya penghargaan kedua yakni Pemuda Inspiratif Jawa Timur tahun 2021 diraih oleh Adityanta Dani Darmawan dari Kota Malang.
Penghargaan ketiga yakni Pemuda Pelopor tingkat nasional diantaranya di Bidang Kepeloporan Agama, Sosial dan Budaya, diraih R. Mohammad Luthfi Badaralam dari Jawa Timur di peringkat 2, Bidang Kepeloporan SDA, Lingkungan dan Pariwisata diraih Dimas Panji Anugroho dari Jawa Timur di peringkat 3, dan bidang pangan diraih M. Sukron dari Jawa Timur peringkat 1. Ketiganya saat ini menerima penghargaan tingkat nasional di Jakarta.(*)