Jember  

29-30 Oktober, PMI Jember Simulasi Ancaman Bencana Alam

29-30 Oktober, PMI Jember Simulasi Ancaman Bencana Alam
Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto memimpin apel kesiapsiagaan bencana yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Jember, Senin (25/10).

“Berdasarkan data BMKG, wilayah Jawa Timur akan memasuki musim hujan yang puncaknya akan terjadi pada sekitar November 2021 hingga Februari 2022. Diperkirakan curah hujan juga akan meningkat, karena adanya pengaruh badai La Nina yang memicu peningkatan hingga 20-70 persen,” kata ketua PMI kabupaten Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH.

Melihat besarnya potensi bencana alam tersebut, PMI Kabupaten Jember siap bersinergi dengan Pemkab yaitu BPBD, dan pihak lain seperti TNI, Polri, Basarnas, menyusun rencana kontijensi, serta melaksanakan pendekatan secara preventif kepada masyarakat agar turut bersama-sama mengantisipasi bencana alam yang mungkin akan terjadi.

Sementara itu, Bupati Hendy menyatakan, berdasarkan Data Indeks Resiko Bencana dari BNPB RI, Kabupaten Jember berpotensi cukup tinggi terhadap bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi. “Dan berdasarkan prediksi prakiraan cuaca BMKG bahwa musim hujan di wilayah Jawa Timur akan dimulai lebih dini yakni pada Oktober ini dan pada bulan ini juga akan terjadi periode transisi musim kemarau ke musim penghujan,” ungkapnya.

Dia juga mendorong masyarakat untuk memfungsikan poskamling sebagai sarana kesiapsiagaan bencana, serta membuat kentongan di setiap poskamling. Dengan sosialiasi yang masif serta berkelanjutan kepada masyarakat, maka apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, potensi bencana dapat terkelola dengan baik. “Sehingga mengurangi resiko yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (guf/min)