GRESIK (WartaTransparansi.com) – Kepala Markas PMI Jawa Timur Dwi Suyanto meminta kompetensi relawan makin hari harus terus ditingkatkan seiring dengan makin tingginya tingkat kesulitan di lapangan.
Hal itu disampaikan Dwi Suyanto, Kepala Markas PMI Jawa Timur ketika menutup pelatihan pelatih PMI “General” di Badan Diklat PMI Jawa Timur di Gresik, Kamis (7/10/2021). Pelatih PMI harus mampu menunjukkan kemampuanya dalam setiap terjadi becana dan hadir dilokasi dua jam setelah bencana itu terjadi.
Karena tugas kalian selajutnya adalah melaksanakan pelatihan sesuai standart kurikulum di daerahnya masing masing.
“Relawan harus prfesional, punya ilmu yang mumpuni. Setiap kehadirannya harus memberikan manfaat kepada masyarakat. Dua hal penting yang wajib dimiliki relawan PMI adalah pengalaman lapangan dan ilmu seperti pelatihan pada hari ini,” tegas Dwi Suyanto.
Menurutnya, PMI Jawa Timur serius dalam setiap melakukan pelatihan. Itu sebabnya peserta yang tidak serius hasilnya pasti tidak maksimal atau tidak lulus. PMI tidak hanya sekedar memberikan pelatihan saja, lalu semuanya lulus, belum tentu.
Seperti yang terjadi pada pelatihan kali ini. Dari 26 peserta perwakilan dari kabupaten/kota di Jawa Timur, ada empat yang tidak lulus atau belum memenuhi kreteria dan hanya medapatkan piagam saja, sedangkan 24 lainnya dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat. Jadi, untuk mendapatkan sertifikat itu memang tidak mudah.
Ketatnya pelatihan pelatih PMI General ini dinilai memang harus begitu sebab mereka setelah ini akan menjadi pelatih ditingkat daerah. Kepada yang lulus harus menjadi penggerak di daerahnya.
Terkait isu bencana mengarah tsuami di Pacitan, menurut Dwi Suyanto, PMI kabupaten/kota hendaknya mulai mengantisipasinya terutama di wilayah Pacitan dan sekitarnya. PMI Pusat beberapa waktu lalu juga sudah meninjau gudang di Gresik. Gudang ini harapanya juga segera diisi keprluan yang dibutuhkan meskipun stocknya masih ada. (min)