SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Tidak henti-hentinya untuk memberikan kontribusi kepada seluruh lapisan warga negara Indonesia, kali ini DPW Partai NasDem Jatim berupaya memperjuangkan hak anak-anak negeri yang berkebutuhan khusus.
Melalui kegiatan seminar yang berjudul “Parenting Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)”, yang digelar di gedung DPW NasDem Jatim, diharapkan bisa menjadi solusi bagi mereka.
Ketua DPW NasDem Jatim, Sri Sajekti Sudjunadi mengatakan, pentingnya kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Partai NasDem sebagai pendamping dari anak negeri berkebutuhan khusus. Salah satunya adalah dengan mendorong adanya perda disabilitas untuk anak berkebutuhan khusus, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Harapannya, ke depan akan muncul sebuah peraturan yang lebih tinggi.
“Makanya, kita tidak akan berhenti pada sebuah kegiatan seminar saja. Ini bagian dari tahapan-tahapan kita untuk membedah dan memperjuangkan persoalan anak negeri,” kata perempuan yang akrab dipanggil Bunda Janet, Minggu, (3/10).
“Kalau jumlah anak negeri yang berkebutuhan khusus, mungkin terbilang sedikit. Tetapi, jumlah yang sedikit itu bukan berarti mereka tidak punya hak yang sama,” sambungnya.
Oleh sebab itu, masih kata Janet, tujuan utama dari kegiatan ini adalah mewujudkan keadilan sosial bagi mereka.
Sebenarnya, Partai NasDem sudah mengawali perjuangan ini sejak tahun 2012 di Kabupaten Kediri. Salah satunya telah melakukan pendampingan sekaligus memberikan fasilitas pada sebuah komunitas, termasuk legalitasnya secara hukum. Dan hingga kini masih terus melakukan komunikasi intensif sebagai mitra perkumpulan.
Bahkan, menurut Ketua DPD Kab Kediri, Lutfi Mahmudiono, baru-baru ini mereka juga mengambil inisiatif untuk memperjuangkan perda disabilitas.
Sementara hadir sebagai pembicara utama, Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPP Partai Nasdem, Amelia Anggraeni mengatakan, bahwa kegiatan ini juga bukan hanya sekedar bicara tentang isu anak berkebutuhan khusus. Tetapi, esensi lainnya adalah tentang sebuah toleransi, serta masalah sosial kemasyarakatan.