Sudah 14,7 Juta Vaksin Masuk Indonesia

Sudah 14,7 Juta Vaksin Masuk Indonesia
Jutaan Vaksin Terus Berdatangan Masuk Indonesia

Sebagai contoh, di kawasan Amerika Utara dan Eropa, dosis vaksin yang disuntikkan telah mencapai sekitar 75% populasi, bila dibandingkan dengan kawasan Afrika yang baru melakukan vaksinasi sebanyak 4,03% dan kawasan ASEAN sebanyak 16,3% dari total populasi.

Menlu Retno memperkirakan perlu adanya tambahan vaksin sekitar 350 juta dosis untuk vaksinasi setidaknya 10% populasi di setiap negara pada September 2021. Selain itu, perlu 11 milyar dosis untuk vaksinasi 70% populasi dunia pada pertengahan tahun 2022.

“Ini merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun melalui kerja sama tantangan ini akan dapat diatasi Bersama” ujar Menlu Retno.

Dalam kesempatan itu, Menlu Retno memastikan, pemerintah akan terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia. Terus patuhi protokol Kesehatan dan batasi mobilitas. “Melalui ikhtiar, kerja keras, kedisiplinan dan persatuan seluruh elemen bangsa kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini,” harap Menlu.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan WHO, Dr. Parienathan, sampaikan di tengah mewabahnya virus COVID-19 varian delta, menjadi sangat penting bagi mereka yang belum divaksinasi maupun yang sudah divaksinasi untuk selalu mengikuti protokol kesehatan. “Lebih penting lagi, untuk tetap di rumah sesering mungkin, jika bisa mengurangi pergerakan dengan tetap di rumah untuk beberapa minggu ke depan, kita dapat mengatasi penularan virus. Itu adalah hal terpenting yang bisa kita lakukan,” ujar Dr. Parienathan.

Kemudian, Perwakilan UNICEF Indonesia, Robert Gass menyampaikan, kedatangan vaksin ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia yaitu melindungi sebanyak mungkin masyarakat dalam waktu secepat mungkin. Indonesia telah memberikan vaksinasi kepada lebih 30 juta masyarakat termasuk guru, tenaga pendidik untuk mempersiapkan pembukaan sekolah. Agar siswa bisa melakukan sekolah tatap muka ketika semua sudah siap.

“UNICEF juga senang sekali mendengar pemerintah Indonesia akan lebih agresif (memvaksinasi) menyasar masyarakat ekonomi tingkat bawah, lanjut usia, dan penyandang disabilitas untuk memastikan pemerataan vaksinasi COVID-19,” ujarnya. (*)