Ibu Kota untuk Kemanfaatan dan Mengembalikan Kejayaan Surabaya

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Ibu Kota untuk Kemanfaatan dan Mengembalikan Kejayaan Surabaya

Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara tentara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.

Kejatuhan Jepang membuat suasana berubah. Bahkan kantong-kantong perjuangan sudah mulai mengakar kuat dengan kondisi sudah terorganisir. Sehingga perlawanan terhadap penjajah semakin kokoh dan kuat.

Pesan paling kuat bahwa Kota Surabaya sebagai pilihan dari ibu kota Karesidenan dan ibu kota Provini, memiliki wilayah strategis dalam menjaga dan mengawal keseimbangan Indonesia wilayah timur.

Oleh karena itu, hari jadi Kota Surabaya ke-728, bukan sekedar milik warga Surabaya, tetapi lebih luas untuk kemaslahatan atau kemanfaatan bangsa dan negara.

Kota Surabaya akan terus menenun sejarah bangsa Indonesia, tentu saja sesuai dengan tuntutan zaman dan situasi serta kondisi perubahan zaman. Wali Kota Risma sudah mengubah, Wali Kota Eri menjaga dan melanjutkan dengan gebrakan tidak kalah merakyat dan selalu mengedepankan kesejahteraan dan kemakmuran warga Surabaya.

Mengambilkan kejayaan Kota Surabaya masa lalu, masa kini, masa akan datang. InsyaAllah Kota Surabaya selalu memimpin zaman dengan Wali Kota amanah dan selalu menjaga martabat Arek-Arek Suroboyo.
(Jt/bbs/bersambung)