“Kita berharap akan ada kenaikan lebih signifikan lagi seiring penambahan untuk terminal kargo di sini. Ini salah satu yang tahun kemarin bisa mendulang PAD di saat pandemi Covid,” imbuhnya.
Tak hanya fokus pada pelayanan kargo, demi tercapainya target pengoperasian secara penuh tahun ini, Pemprov Jatim telah menyediakan armada kapal penumpang secara rutin berlabuh di Pelabuhan Paciran. Pertama, yakni KMP Giliyang dengan rute Paciran-Bawean beroperasi setiap Senin dan Rabu dengan kapasitas 240 penumpang. Termasuk kendaraan Roda 4 (15 Unit), dan kendaraan Roda 2 (25 unit). Rata-rata jumlah penumpang sebanyak 145 orang.
Kedua, terdapat KMP Drajat Paciran dengan rute Paciran-Bahour, Kalimantan Tengah beroperasi setiap Jumat dengan kapasitas 380 penumpang. Termasuk Roda 4 (20 Unit), dan Roda 2 (30 unit). Lalu ketiga, KMP Dharma Kencana dengan rute Paciran-Garongkong, Sulawesi Selatan beroperasi setiap Kamis dengan kapasitas 525 penumpang. Termasuk kendaraan Roda 4 (53 unit), dan kendaraan Roda 2 (25 unit).
Dengan terus dilakukan pembenahan di kawasan pelabuhan, besar harapannya agar bisa segera beroperasi secara penuh pada 2021 ini. Hal ini sejalan dengan ikhtiar Pemprov Jatim untuk terus melaksanakan program yang bisa mendongkrak ekonomi masyarakat Jawa Timur. Utamanya, melalui pengembangan pelabuhan yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat kepulauan, utamanya soal layanan transportasi laut dan penyeberangan yang aman, nyaman dan rutin.
Usai melakukan koordinasi dengan UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Lamongan, Khofifah juga berkesempatan melihat kondisi fasilitas serta penerapan protokol kesehatan di KMP Gili Iyang sebelum melakukan perjalanan ke Bawean.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dishub Jatim Nyono menyebut, pembangunan dermaga 3 dan 4 sudah rampung sejak 2020. Kendati demikian, dirinya akan terus berbenah untuk melengkapi fasilitas yang belum selesai.
“Kami kan terus berbenah untuk meningkatkan kualitas. Kita harus bisa berbenah diri untuk melengkapi semua fasilitas yang diperlukan, insentif bagi pengguna jasa sehingga mereka merasa nyaman di Pelabuhan Paciran. Untuk tarif kita kompetitif, tarif sudah sangat rendah karena sesuai dengan peraturan Gubernur, sesuai dengan PNBB,” jelas Nyono.
Terkait peningkatan kargo yang cukup signifikan, Nyono mengungkapkan bahwa dirinya berharap tahun ini target PAD mencapai Rp. 1,5 M bisa tercapai.
“Kita berharap PAD yang telah meningkat dari Rp. 250 juta menjadi Rp. 800 juta bisa ditingkatkan lagi. Tahun ini harapannya seiring banyaknya pengguna jasa yang memesan kargo dapat naik,” tutupnya. (*)