Tajuk  

Museum Olahraga Surabaya, Kembalikan Jati Diri Kota Pahlawan

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Museum Olahraga Surabaya, Kembalikan Jati Diri Kota Pahlawan
Djoko Tetuko (pemotretan) Ranu Bedali Lumajang

Pernah menorehkan sejarah ketika Niac Mitra (klub profesional milik A Wenas dengan pemain dari belahan Nusantara serta pemain asing dari Singapura, Fandi Ahmad (striker) dan David Lee (penjaga gawang) pernah mengalahkan Arsenal (klub kebanggan Liga Utama Inggris).

Tercatat pernah menjadi pembukaan dan penutupan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) VII tahun 1969. Saksi bisu pertandingan kejuaraan tinju dunia, Ellyas Pical saat mengalahkan Tai Il Chang (Korea Selatan) saat mempertahankan sabuk juara dunia IBF kelas bantam yunior.

Tentu masih banyak catatan bersejarah tentang olahraga, termasuk melahirkan sprinter 100 meter tercepat hingga menghantarkanprestasi tingkat Asia, yaitu pelari dari Surabaya, Sarengat.

Stadion GION Tambaksari Surabaya,
dulu bernama Lapangan Tambaksari menjadi tempat aksi boikot kompetisi Stedenwedstrijden (kompetisi internal NIVB, federasi sepakbola Hindia Belanda). Juga menjadi kelahiran bond perserikatan kota Surabaya (Persebaya).

Sedangkan Gelora Pancasila (sekarang Museum Olahraga Surabaya), menjadi saksi bisu menyelenggaraan berbagai olahraga seperti bulu tangkis, bola voli, tinju (amatir dan profesional) bola basket, pencak silat, dan berbagai event nasional dan dunia.

Semua catatan sepintas itu, untuk mengembalikan filosofi Kota Surabaya, selama ini hebat dan dibesarkan bukan hanya dari warga asli Surabaya, tetapi menjadi miniatur Indonesia dalam perjuangan di semua bidang dan semua garis perjuangan secara bersama-sama dan gotong royong. Bahkan sangat profesional dan proporsional.

Museum Olahraga Surabaya sebuah peringatan bahwa Kota Surabaya adalah miniatur Indonesia dalam menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara dalam kemajemukan. Banyak atlet berprestasi membawa nama Kota Surabaya dari berbagai penjuru negeri ini.

Oleh karena itu, Museum Olahraga Surabaya supaya menjadi saksi dan catatan sejarah bahwa Surabaya tetap Surabaya, menjadi tempat siapa saja berkarya untuk bengsa dan negara, atlet dan olahragawan dari mana saja mengukir prestasi nasional hingga dunia dari Surabaya.

Museum Olahraga Surabaya menjadi pengingat bahwa Kota Pahlawan Surabaya, milik seluruh anak bangsa sebagai kawah candradimuka melahirkan berbagai prestasi dunia, terutama melahirkan prestasi di bidang olahraga, tanpa menyekat atau memilah-milah.

Kota Pahlawan Surabaya akan menjadi pintu seluruh anak bangsa melahirkan prestasi nasional dan dunia, Museum Olahraga Surabaya sebagai pelecut dan penyemangat, sekaligus mengembalikan jati diri Kota Pahlawan Surabaya.