Bahkan, pameran yang berlangsung sejak tahun 1990 itu berkibar dan menjadi agenda tahunan di Kota Surabaya hingga 2001.
Kali ini, sukses tersebut membuat LaNyalla dikenal oleh kalangan pengusaha dan pemerintahan. Pelan tapi pasti, sayap bisnis mulai dikepakkannya dengan percaya diri.
“Dari kisah hidup itu, saya belajar tentang arti kerja keras dan berani menjawab tantangan. Namun sekali lagi, harus tetap rendah hati dan tawakal. Kalau saat itu saya lempar handuk, saya tidak akan seperti sekarang,” katanya.
LaNyalla juga memetik hikmah dari keikhlasannya menerima segala ujian. Termasuk saat bangkrut di awal karier.
“Niat saya berbisnis itu tulus. Ingin membuka lapangan pekerjaan. Mengajak bekerja orang-orang yang mungkin belum mendapatkan kesempatan. Karena itu saya putuskan saya harus fight. Tidak boleh loyo. Karena usaha ini bukan hanya untuk kepentingan saya pribadi. Tapi juga amanah besar untuk kehidupan orang lain,” tuturnya.
Di awal tahun 2019, selain fokus sebagai pengusaha dan Ketua Umum KADIN Jawa Timur, LaNyalla juga mengabdikan dirinya untuk sejumlah organisasi sosial kemasyarakatan dan profesi. Hingga kini, dia menjabat sebagai ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur.
Pernah pula dipercaya sebagai Ketua DPD Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (Gepeknas) Jawa Timur. Juga pernah aktif di KONI Jawa Timur. LaNyalla juga terlibat di berbagai yayasan sosial-keagamaan. Bahkan ia mendirikan sendiri Yayasan LaNyalla Academia, yang aktif bergerak di wilayah sosial-keagamaan dan olahraga.(*)