” Pelaksanaan Operasi Pasar Murni ini dengan protokol kesehatan yang baik. Pembeli disini juga masyarakat ya bukan pedagang. Saya rasa ini sudah tepat sasaran. Saya juga ingatkan agar masyarakat berbelanja secara bijak. Toh ini kan semua pada dilarang mudik. Jadi belilah secukupnya agar harga di pasaran stabil,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari, menyampaikan, Operasi Pasar Murni telah dimulai sejak tanggal 27 hingga 30 April, lalu dilanjutkan pada tanggal 3 hingga 5 Mei di 18 Kelurahan. Komoditas yang dijual beras dengan kemasan 5 kilogram seharga Rp 45.000, gula seharga Rp 10.500 per kilogram, minyak goreng seharga Rp 11.250 per liter, dan telur dengan harga 18.500 per kilogram. Setiap warga dibatasi pembeliannya, yakni, beras 2 kantong kemasan 5 kilogram, 2 kilogram telur, 2 kilogram gula dan 2 liter minyak.
“Sejauh ini tidak ada kendala. Kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan bagus. Kami juga sediakan handsanitizer, masker, dan petugas kesehatan dari Dinkes. Ketersediaan stok saat ini juga aman. Meskipun inflasi tidak begitu tinggi kita hadir di tengah masyarakat untuk memberi dukungan. Jadi warga yang semua warga bisa menikmati apa yang kita sediakan di operasi pasar,” urainya.
Menariknya, masyarakat begitu antusias dalam pelaksanaan Operasi Pasar Murni. Salah satunya, Nancy asal Kelurahan Bandar Lor.
“Harganya disini lebih murah dari harga di pasaran. Senang ada operasi pasar ini. Semoga ada lagi. Karena saya sebagai warga sangat bersyukur harganya lebih murah,” pungkasnya. (*)