Tajuk  

Bendera Setengah Tiang, Shalat Ghaib dan Tahlil untuk para Syuhada KRI Nanggala-402

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Bendera Setengah Tiang, Shalat Ghaib dan Tahlil untuk para Syuhada KRI Nanggala-402

 

Empat kali takbir pada shalat ghaib (shalat khusus kepada almarhum yang tidak nampak secara langsung karena jarak atau keadaan lain) berkumandang syahdu di masjid dan mushola setelah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyerukan seluruh masjid dan mushola si bawah NU melaksanakan shalat ghaib dan tahlil.

Bahkan tidak jarang setiap doa habis shalat, para imam secara khusus mendoakan syuhada kapal selam KRI Nanggala-402, juga mendoakan keluarga yang ditinggal supaya diberi ketabahan, kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan serta selalu konsisten meneruskan perjuangan prajurit syuhada di mana pun.

Shalat ghaib, doa dan tahlil, untuk syuhada akan membantu memberikan ampunan serta memohon supaya amal baiknya diterima di sisi Allah SWT, karena rahmat dan ridloNya.

Syekh Nawawi Banten, pada Nihayatuz Zain, Beirut, Darul Fikr, tt, halaman 281). sebagaimana dikutip dari islam.nu.or.id
ada penjelasan bahwa “Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan memintakan ampunan kepada Allah (istighfar) kepada mereka,”

Dalam sebuah riwayat—sebagaimana dikemukakan Syekh Nawawi Al-Bantani— dikatakan bahwa di dalam kubur, orang yang meninggal dunia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Ia menanti datangnya doa dari anaknya, saudara, atau temannya. Ketika mendapatkan kiriman doa, maka ia lebih sukai daripada diberi dunia dengan seluruh isinya.

Di Sidoarjo, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor S.Pi menginstruksikan kepada seluruh warga Sidoarjo mengibarkan bendera setengah tiang, menghormati prajurit syuhada KRI Nanggala-402 (14 awak dari 53 berasal atau bermukim di Sidoarjo).