SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Ancaman terhadap pelapor penyelewengan atas bantuan sosial (bansos) tunai atau langsung, sangat tidak manusiawi dan melawan Pancasila.
Apalagi surat At-Takatsur mengingatkan bahwa;
(1) Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (2) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (3) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (4). dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (5). Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (6). niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (7). dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. (8). kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Dalam Tafsir Ibnu Katsir bahwa Asbabun Nuzul
Surat At Takatsur termasuk surat Makkiyah, menurut pendapat mayoritas ulama termasuk Ibnu Katsir. Sebagian pendapat menyebutkan, ia merupakan surat ke-16 yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yakni setelah surat Al Kautsar, sebelum surat Al Maun.
Ia diturunkan dengan mengecam orang-orang yang saling berlomba untuk bermegah-megahan serta membangga-banggakan harta. Saling berkompetisi dalam gemerlap duniawi. Mereka lalai dengan nikmat akhirat yang abadi.
Asbabun nuzul lain yang juga dicantumkan Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Munir, bahwa Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Buraidah. Dia mengatakan, “Ayat ini turun berkenaan dengan dua kabilah dari kalangan kaum Anshar. Yakni Bani Haritsah dan Bani Harits. Mereka saling berbangga dan memperbanyak harta.
Penyelewengan dan penyimpangan dana bansos adalah karena ingin bermegah-megahan dan bermewah-mewah melalaikan kepentingan lebih abadi di akhirat. Dan “memakan” hak fakir miskin.
Perilaku penyeleweangan sangat bertentangan dengan Sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Artinya, diharapkan adanya keadilan sosial yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
Sebagaimana Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.