“Kami juga ingin berterima kasih dan mengapresiasi para relawan yang sudah bersedia dan berkenan menjadi relawan dalam penelitian ini,” tukasnya.
Penelitian Pengembangan Vaksin Nusantara
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyayangkan pengembangan Vaksin Nusantara untuk kepentingan vaksinasi massal dihentikan. Namun DPR mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tetap melanjutkan pengembangan Vaksin Nusantara untuk penelitian.
Menurut politisi Fraksi Partai Golkar itu, Vaksin Nusantara hendaknya terus dilanjutkan dan diiringi dengan publikasi ilmiah, baik nasional maupun internasional. Dengan adanya jurnal ilmiah, baik nasional dan juga internasional, maka semua pihak terkait bisa dan terbuka melakukan kajian-kajian.
“Lanjutkan saja, sehingga bisa menghindarkan penilaian negatif. Tentu dibarengi dengan jurnal ilmiah agar publik juga mengetahui. Kalau hanya mengedepankan pendapat dan saran, maka tidak akan ketemu poinnya. Sekarang banyak kalangan tidak dalam kapasitas mengkaji sesuai keilmuan kesehatan tapi ikut berkomentar,” tegas Azis dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021). (wt)