Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo membenarkan, bahwa hasil analisa yang dilakukan dengan cara distrakter oleh Tim Gegana Polda Jatim, isi tas tersebut hanya batu bata merah, baterai, dan jam tangan.
“Itu tadi bukan peledakan ya, tapi proses tadi dinamakan distrakter. Distrakter sendiri adalah sebuah proses penceraiberaian barang yang diduga bom. Tadi operator dari penjinak bom langkah pertama tadi menganalisa, apakah dalam tas tersebut ada unsur bahan peledak atau rangkaian bom atau tidak,” jelas Eko Prasetyo didampingi Kasatreskrim Iptu Girindra Wardhana.
Menurutnya, operator melakukan distrakter sebanyak dua kali. Distrakter pertama hanya untuk membuka case. Kemudian distrakter kedua untuk menghancurkan isinya.
Sementara Girindra Wardana menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah tas misterius itu terkait aksi teror.
“Kita masih mengumpulkan bukti-bukti dan tidak bisa memutuskan ini adalah aksi teror. Semua bisa terjadi. Kita masih lakukan proses penyelidikan,” katanya.
Sebelumnya, pihak keamanan DPRD Kota Kediri dibuat geger dengan penemuan tas misterius yang ada di dekat pintu gerbang sebelah selatan pada pukul 05.30 WIB. Temuan itu langsung dilaporkan ke polisi. (wt)