Malang  

Gubernur Datangi Keluarga Korban Meninggal, Lalu Beri Santunan

Gubernur Datangi Keluarga Korban Meninggal, Lalu Beri Santunan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi bencana di Malang, Minggu (11/4/2021)

MALANG (Wartatransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terdampak gempa bermagnitudo 6,1  di Turen, Dampit dan Ampel Gading, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021).

Sekolah MAN yang di kunjungi Gubernur, ambruk, 16 ruang kelas tidak dapat digunakan termasuk didalamnya alat-alat elektronik penunjang sekolah tidak dapat digunakan. Khofifah juga meninjau kantor Desa Majang Tengah kecamatan Dampit yang mengalami kerusakan cukup parah.

Setidaknya saat ini ada 22 KK yang mengungsi di tenda pengungsian yang terletak di halaman rumah warga yang cukup luas. Pada lokasi tenda pengungsian, terlihat sudah ada dapur umum namun tidak begitu luas.

Mantan Menteri Sosial itu memaksimalkan konsolidasi penanangan bencana langsung di lapangan. Ia menerjunkan Tim BPBD Prov Jatim serta Dinsos Jatim lewat Tagana untuk menyiapkan lokasi posko-posko bantuan berbasis desa.

Pasalnya, berbeda dengan posko bencana alam seperti banjir, posko untuk bencana gempa menurutnya membutuhkan area yang luas. Oleh sebab itu Gubernur Khofifah mememberi saran Balai desa untuk dijadikan posko, agar jika nantinya terjadi gempa susulan bisa memungkinkan untuk melakukan penyelamatan diri. Sedangkan pengungsian diharapkan di lapangan agar lebih aman dan nyaman.

“Saya ingin memastikan tempat pengungsian ini bisa dilakukan di area luas. Dan setelah berdiskusi dengan Bupati Malang, kita menyiapkan Balai Desa sebagai opsi atau pilihan yang strategis untuk dijadikan posko sedangkan beberapa lapangan disiapkan untuk tempat pengungsian,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa butuh banyak langkah evakuasi pasca bencana. Karenanya, dalam proses evakuasi ini, ia mengajak seluruh elemen bergandengan tangan dan gotong royong. Ia berterima kasih juga pada TNI dan Polri dan semua relawan yang terus berdampingan dengan masyarakat dalam penanganan dan evakuasi pasca bencana.

“Kita bisa lihat proses evakuasi ini berjalan dengan baik dan seluruh element turun baik TNI-Polri maupun relawan di daerah. Dan kembali kita tegaskan bahwa penyelamatan tanggap darurat terhadap keselamatan warga harus diprioritaskan,” tegasnya.

Hingga kini inventarisasi, identifikasi dan pendataan terus dilakukan. Data yang terinventarisir saat ini juga masih dinamis mengingat banyak kerusakan kerusakan yang harus dihitung dengan detail. Apakah itu konstruksi bangunan atau nilai kerusakan yang ditimbulkan.