Eri Persilakan Tarawih di Masjid, Asal Terapkan Protokol Kesehatan

Eri Persilakan Tarawih di Masjid, Asal Terapkan Protokol Kesehatan
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mempersilakan warga melaksanakan salat Tarawih secara berjemaah di masjid atau musala. Tentunya harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti, wajib memakai masker, menjaga jarak dan membatasi jemaah maksimal 50 persen dari kapasitas masjid.

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Tidak seperti di tahun sebelumnya. Tahun ini, salat Tarawih bisa dilaksanakan di masjid atau tempat lain di luar rumah secara berjemaah. Namun, pelaksanaan salat tarawih di masjid selama Ramadan 2021 ini, harus memenuhi sejumlah aturan.

Pemerintah Kota Surabaya melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, menerbitkan beberapa SOP (Standar Operasional Prosedur) protokol kesehatan (prokes). Salah satu SOP ini mengatur tentang pelaksanaan Tarawih di masjid dan musala secara berjemaah.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mempersilakan warga melaksanakan salat Tarawih secara berjemaah di masjid atau musala. Tentunya harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti, wajib memakai masker, menjaga jarak dan membatasi jemaah maksimal 50 persen dari kapasitas masjid.

“Tarawih silakan, tapi dengan batasan, dengan protokol kesehatan. Dengan batasan (jemaah) 50 persen, menjaga jarak. Harus ada hand sanitizer, dan pengukur suhu tubuh,” kata Eri usai acara pengukuhan Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Kota Surabaya di Graha Sawunggaling, Kantor Pemkot Surabaya, Minggu (11/4/2021).

Di acara tersebut, Eri juga mengajak pengurus DMI Kota Surabaya di 31 kecamatan untuk bersinergi bersama pemerintah dalam upaya memakmurkan masjid.

Dia berharap, masjid tak hanya digunakan sebagai rumah ibadah. Tapi, dapat dimanfaatkan sebagai pusat-pusat peradaban untuk kemajuan Surabaya. Baik itu di bidang pendidikan, keagamaan, ekonomi, maupun kegiatan sosial lainnya.

“Saya berharap, dengan adanya DMI di Kota Surabaya yang sekarang sampai dengan (pengurus tingkat) kecamatan, masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah. Tapi masjid ini (dapat) menggerakkan ekonomi, pendidikan, semuanya dari masjid,” pesannya.

Dengan demikian, maka akan semakin banyak jemaah-jemaah yang datang ke masjid untuk memakmurkan. Apalagi umat muslim di seluruh dunia sebentar lagi menyambut datangnya bulan suci ramadan. Nah, salah satu sinergi yang dapat dilakukan dalam waktu dekat ini adalah meramaikan kegiatan peribadahan di masjid selama bulan suci ramadan.