Tajuk  

Apresiasi buat Persebaya

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Apresiasi buat Persebaya
Djoko Tetuko (pemotretan) Ranu Bedali Lumajang

 

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Persebaya Surabaya memang gagal maju ke semifinal Piala Menpora 2021, ketika harus takluk dari Persib Bandung 2-3.

Bertanding di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu malam (11/4/2021) tim kebanggaan Arek-arek Suroboyo, berhasil mengacak-acak pertahanan Maung Bandung hingga “ompong”.

Sayang beberapa kali peluang emas Persebaya, gagal dimanfaatkan dengan baik, karena komunikasi dan koordinasi pemain depan dengan pemain tengah kelihatan putus. Inilah pekerjaan rumah pelatih Persebaya untuk memperbaiki pada pertandingan lain.

Dua gol sundulan Persebaya dari bola mati, Arief dan Syaifudin memanfatakan umpan sangat terukur dari tendangan kaki kiri Alwi Slamet, menunjukkan bahwa pemain Persebaya masih “haus gol” dan ini merupakan modal sangat berharga untuk menjadikan sebuah tim “total football modern” dengan kemampuan seluruh pemain mampu membuat peluang dan mampu mencetak gol.

Kemenangan Persib dengan gol secepat kilat, dalam hitungan detik dan gol kedua dalam kurun waktu hanya berselang 5 menit, tidak lebih hanya “nasib”. Bukan faktor kerja sama maupun pola permainan kuat, sehat dan hebat.

Permainan Persib walaupun dengan beberapa pemain bintang, tetapi belum menunjukkan pola permainan tersistem dengan kerja sama dari lini ke lini.

Sementara Persebaya dengan sederetan pemain muda, merupakan aset untuk Persebaya maupun tim nasional. Sebab, permainan mereka sudah sangat teruji. Dimana dua kali kekalahan karena faktor “tidak sportif” dari drama permainan.

Persoalan mental pertandingan dengan ketinggalan 2 gol, dengan posisi hanya 10 pemain karena kartu merah. Tetapi mereka mampu menjaga performance dan terbukti walaupun ketinggalan 3-0, dengan permainan acak dan begitu percaya diri membongkar pertahanan Persib dari kaki ke kaki melalui umpan pendek cepat, ternyata mampu mencuri 2 gol sangat indah dan bersih.