Jatim Akan Perketat Jalur Masuk Tenaga Migran Jelang Idul Fitri 1442 H

Jatim Akan Perketat Jalur Masuk Tenaga Migran Jelang Idul Fitri 1442 H

Sejalan dengan itu, Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19  Pusat Doni Monardo menambahkan, kehadiran Satgas Covid-19 ke Jawa Timur untuk mengingatkan Pemprov Jatim agar terus melakukan pengetatan pintu masuk dari luar negeri agar dilakukan pemeriksaan secara detail.

“Jadi kami  membahas agar Jatim memperkuat satgas daerah. Tentunya disini bantuan dari TNI dan Polri sangat penting sekali,” kata Doni.

“Hasil testing seluruhnya, saat swab pertama tiba di tanah air sebanyak 1.444 yang positif, kemudian yang swab kedua, meski sudah diisolasi ada 658 orang. Apabila kita hanya melakukan swab sekali saja, berarti yang 658 orang luput dari pengawasan ke kampung halaman dan bertemu keluarga. Diantara keluarganya ada yang rentan, lansia dan komorbid, maka resikonya sangat fatal. Belum lagi strain baru yang kita ketahui sudah banyak tersebar disejumlah negara,” jelasnya. 

Oleh karena itu, sesuai dengan perintah Presiden RI, Doni berharap agar Jatim dapat mengoptimalkan kemampuan dalam penanganan bagi WNI yang akan tiba melalui Bandara Juanda Sidoarjo. Sehingga, Jatim memiliki pola penanganan yang optimal.

“Kami mengimbau untuk sementara ini mereka-mereka (tenaga migran) bisa menunda kepulangannya ke tanah air, kecuali mereka yang sudah kehilangan pekerjaan. Sementara di dalam negeri sendiri, pemerintah memutuskan tidak ada mudik. Semuanya ini bertolak dari pengalaman kita setahun terakhir. Setiap selesai libur panjang, kasus Covid-19 selalu mengalami peningkatan. Puncaknya kasus aktif pada akhir Januari dan awal Februari yaitu sebanyak 176 ribu orang,” paparnya.

Doni pun menganjurkan kepada Pemprov Jatim untuk membuat Satgas Karantina Jatim. Upaya itu agar lebih memaksimalkan dan memudahkan dalam mengkoordinir para tenaga migran yang tiba.

Meski begitu, pihaknya juga mengapresiasi Pemprov Jatim dalam menekan angka kasus Covid-19 di wilayahnya yang hingga saat ini terus terkendali. Bagi Doni, hal tersebut merupakan penurunan jumlah kasus yang luar biasa dalam 3 bulan terakhir. (guh)