Jatim Akan Perketat Jalur Masuk Tenaga Migran Jelang Idul Fitri 1442 H

Jatim Akan Perketat Jalur Masuk Tenaga Migran Jelang Idul Fitri 1442 H

SIDOARJO (Wartatransparansi.com) –  Melandainya jumlah angka kasus pandemi Covid-19 di Jawa Timur, tidak serta merta membuat Pemprov Jatim mengendurkan aturan dan kebijakan terkait protokol kesehatan (Prokes). 

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, pengetatan ini terus dilakukan utamanya menjelang kepulangan para tenaga migran dari luar negeri yang hendak kembali ke tanah air, utamanya menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Maka kami tadi mendapatkan pemaparan dari Kepala BNPB, walaupun (para tenaga migran) sudah swab PCR di tempat asal mereka, ternyata saat di swab PCR di tanah air, bisa saja positif Covid. Bahkan yang negatif pun bisa positif saat di karantina, saat dilakukan swab kedua karena masa inkubasi,” papar Emil Dardak saat menerima kunjungan kerja (Kunker) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Pusat dan Rakor  Penanganan Covid-19 di Jawa Timur di Sidoarjo, Kamis (1/4).

Lebih lanjut Emil menegaskan, beberapa opsi solusi telah disiapkan Pemprov Jatim dengan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan juga Kementerian Kesehatan.

“Ada dua kata kuncinya, yaitu yang pertama kapasitas testing. Kami dari Pemprov siap bersinergi untuk ketersediaan alat. Mungkin nanti ada kendala dengan reagen, namun akan dikomunikasikan dengan Kementerian Kesehatan,” terang Emil.

Mantan Bupati Trenggalek ini menjelaskan, hal kedua yang tengah dipersiapkan Pemprov Jatim ialah ketersediaan kapasitas untuk menampung para tenaga migran di rumah karantina selama lima hari. 

“Itu yang kemudian kita akan sinergikan. Hasil koordinasi ini akan kami laporkan pada Bu Gubernur dan akan mendapat tindak lanjut. Mengingat arus kepulangan dari pekerja migran akan intensif,” lanjutnya. 

Dikesempatan yang sama, dirinya menambahkan, antisipasi ini menjadi hal yang sangat penting. Mengingat Jawa Timur bukan daerah yang menjadi jujugan para tenaga migran untuk kembali pulang ke tanah air, namun menjadi salah satu gerbang masuk dari luar negeri.